Advertisement
Duh...Separuh Lulusan SMK di DIY Menganggur Tak Terserap Dunia Kerja

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA--Jumlah lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di DIY yang terserap pada dunia kerja pada 2017 lalu belum sesuai target. Lulusan yang langsung diterima kerja hanya setengah dari total lulusan. Hal ini cukup ironis, mengingat SMK adalah institusi pendidikan yang diharapkan mencetak tenaga kerja siap pakai.
Berdasarkan hasil laporan Panitia Khusus (Pansus) Pembahasan Laporan Keterangan Pertanggung-Jawaban Gubernur DIY tahun Anggaran 2017, tahun lalu lulusan SMK yang langsung diterima hanya sebanyak 51,63%. Angka ini jauh target, karena Pemerintah Daerah (Pemda) DIY menargetkan semua lulusan SMK bisa diterima kerja pada tahun pertama setelah mereka lulus.
Advertisement
Ketika dikonfirmasi, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) DIY Kadarmanta Baskara Aji mengatakan lulusan SMK yang diterima dalam dunia kerja sebanyak 55%. Kemudian 15% lebih lanjut ke jenjang perguruan tinggi. Adapun sisanya masih menunggu dapat kerja di tahun berikutnya.
"Taruhlah persentase yang kuliah 20 persen. Jadi 55 persen tambah 20 persen sehingga total 75 persen. Sisanya, yang 25 persen masih menunggu kesempatan kerja di tahun berikutnya," ujar Baskara Aji melalui sambungan telepon, Senin (7/5/2018).
Pemda DIY sebenarnya menargetkan semua lulusan SMK bisa langsung terserap dunia kerja. Baskara mengatakan, rata-rata lulusan SMK yang langsung diterima kerja setiap tahunnya ada di kisaran 50% hingga 60%. Ia berdalih, siswa dan siswi tamatan SMK yang tercatat menganggur, sudah dapat kerja di sektor informal, karena itulah tidak dimasukkan dalam data.
Lagipula, persentase 25%, sambung Baskara Aji bukan sebuah persoalan besar. Tapi dengan catatan mereka harus diterima kerja di tahun berikutnya. "Harapan kami mereka bisa kerja di sektor formal, karena di sektor informal pendapatannya belum bagus."
Supaya lebih banyak lulusan SMK yang langsung kerja, Baskara Aji mengatakan, Disdikpora DIY akan meningkatkan kerja sama dengan sektor industri dan perdagangan. "Mereka akan dilibatkan sejak rekrutmen. Supaya lulus bisa diterima."
Sekretaris Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) DIY Sriyati menduga salah satu penyebab banyaknya lulusan SMK yang tidak langsung diterima kerja adalah karena belum nyambungnya dunia pendidikan dengan dunia kerja. Dengan kata lain, apa yang diterima selama sekolah tidak sesuai dengan kebutuhan dunia kerja.
"Kalau dari sudut pandang ketenagakerjaan, persoalan ini harus dicari jalan keluarnya dengan menyesuaikan kurikulum dengan kebutuhan dunia industri, peningkatkan keterampilan dengan magang dan uji kompetensi di LSP [Lembaga Sertifikasi Profesi]," kata Sriyati.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Nelayan Kulonprogo Jarang Melaut karena Angin dan Ombak Tinggi
- Kuota Sampah Kota Jogja di TPA Piyungan Tersisa 2.400 Ton
- Sampah dari Jogja Dibuang ke TPST Piyungan, Sultan: Sampai Akhir 2025
- Pemkot Jogja Tingkatkan Kesehatan Masyarakat melalui Perbaikan RTLH
- Catat Rangkaian Kegiatan Menarik Selama HUT ke-74 Pemkab Kulonprogo
Advertisement
Advertisement