Advertisement
Dua Tarian Ciptaan KRT Sasminta Dipura Direvitalisasi
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA-Taman Budaya Yogyakarta (TBY) menyelenggarakan revitalisasi seni tari sebagai upaya menghidupkan kembali kesenian-kesenian yang sudah lama tidak ditampilkan.
Tujuannya agar generasi saat ini dan generasi di masa yang akan datang dapat mempelajari budaya tersebut. Tahun ini TBY merevitalisasi seni tari klasik Bedhaya Murti Panukmaningsih dan Panembahan Senopati Retno Dumilah ciptaan Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) Sasminta Dipura yang merupakan pendiri Yayasan Pamulangan Beksa Sasmita Mardawa (YPBSM).
Advertisement
Kepala Taman Budaya Yogyakarta Eni Lestari mengatakan, TBY menargetkan dua kesenian yang direvitalisasi setiap tahunnya dengan dua sasaran yaitu seni klasik dan seni kerakyatan. Eni mengatakan, sebelumnya TBY sudah merevitalisasi seni kerakyatan dari Gunungkidul yaitu Gerit-Gerit Lanco dan Gaco.
"Kemudian klasiknya adalah dua tarian ini [Bedhaya Murti Panukmaningsih dan Panembahan Senopati Retno Dumilah ciptaan KRT Sasminta Dipura]. Naskah, gambar dan kaset akan kita kaji dan kita usulkan ke Kemendikbud khususnya ke Direktorat Kesenian menjadi Warisan Budaya Tak Benda [WBTB] milik DIY," kata Eni di sela pergelaran Revitalisasi Tari Taman Budaya Yogyakarta di Ndalem Pujokusuman, Jumat (12/5/2018).
Dalam acara tersebut, Bedhaya Murti Panukmaningsih dan Panembahan Senopati Retno Dumilah ciptaan KRT Sasminta Dipura ditampilkan di depan para undangan. Eni mengatakan, memang pergelaran tersebut tidak terlalu diekspos untuk umum, supaya tim TBY bisa fokus merekam dan mengkaji tarian tersebut untuk arsip dokumen yang akan diajukan sebagai paten budaya DIY.
Eni mengatakan, mematenkan tarian ciptaan KRT Sasminta Dipura tersebut merupakan salah satu upaya agar budaya Indonesia khususnya DIY tidak pindah ke tangan negara lain. Nantinya setelah dipatenkan, tarian tersebut akan mendapat piagam budaya yang berisi paten bahwa budaya tersebut adalah milik DIY. Eni menambahkan, tahun depan TBY menyasar beberapa budaya Puro Pakualaman untuk direvitalisasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Seorang Polisi Berkendara dalam Kondisi Mabuk hingga Tabrak Pagar, Kompolnas: Memalukan!
Advertisement
Pengunjung Kopi Klotok Membeludak Saat Libur Lebaran, Antrean Mengular sampai 20 Meter
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Baru KRL Solo Jogja Berangkat dari Stasiun Palur, Jumat 19 April 2024
- Libur Lebaran Usai, Berikut Jadwal dan Tarif Terbaru Bus Damri dari Jogja ke Bandara YIA
- Top 7 News Harianjogja.com Jumat 19 April 2024, Timnas Indonesia Kalahkan Australia, Bus Terbakar di Gamping
- Cuaca DIY Hari Ini Jumat 19 April 2024: Jogja, Sleman dan Gunungkidul Hujan Lebat Disertai Petir
- Kapolresta Jogja Klaim Angka Kejahatan Jalanan Dapat Ditekan Selama Libur Lebaran 2024
Advertisement
Advertisement