Advertisement

Ternyata Pengelola Jip Wisata di Kulonprogo Belum Kantongi Izin

Beny Prasetya
Selasa, 17 Juli 2018 - 21:15 WIB
Yudhi Kusdiyanto
Ternyata Pengelola Jip Wisata di Kulonprogo Belum Kantongi Izin Salah satu mobil jip diparkir di dekat Taman Tebing Breksi, Prambanan, Sleman. Harian Jogja/Fahmi Ahmad Burhan

Advertisement

Harianjogja.com, KULONPROGO—Dinas Perhubungan (Dishub) Kulonprogo meminta tidak ada kendaraan jip wisata yang ditarik retribusi kendaraan khusus wisata. Dishub beralasan hingga saat ini pengelola jip wisata belum mengantongi izin dan belum melakukan uji kelayakan kendaraan.

"Jadi jangan ditarik retribusi [kendaraan wisata] dahulu, karena izinnya belum keluar. Kalau sudah ditarik retribusi berarti mereka sudah tidak bertanggung jawab atas rusaknya jalan dan sudah diakui sebagai angkutan wisata resmi," kata Kepala Bidang Lalu Lintas Dishub Kulonprogo, Hera Suwanto, Selasa (17/7/2018)

Advertisement

Menurut Hera, jajarannya belum mendapatkan data izin angkutan wisata jip dari pengelola. Selain itu Dishub juga belum menerima pengajuan izin. "Kami belum mempunyai data berapa jip wisata yang beroperasi, oleh karena itu kami meminta para pengelola segera berkoordinasi dan melapor," kata Hera.

Hera menjelaskan saat pemeriksaan yang dilakukan bersama Dinas Pariwisata (Dispar) Kulonprogo beberapa waktu lalu, jajarannya menemukan sebagian besar jip wisata yang beroperasi kurang memenuhi standar kendaraan offroad, seperti memiliki rollbar, kotak pertolongan pertama pada kecelakaan (PPPK) dan peralatan lainnya. "Rem dan kopling juga wajib diwaspadai," katanya.

Kepala Seksi Usaha dan Jasa Pariwisata Dispar Kulonprogo, Endah Supeni, menyatakan belum ada penarikan retribusi khusus bagi pelaku jip wisata. Jajarannya saat ini fokus dengan pendataan riil jumlah armada dan pembuatan paguyuban sebagai media sosialisasi dan penertiban. "Belum ada penarikan retribusi, kami bahkan baru tahu ada wacana tersebut. Saat ini kami masih fokus membuat lembaga atau paguyuban jip offroad agar mudah diatur dan diberikan sosialisasi," katanya.

Endah menyatakan bila wadah berupa paguyuban itu terwujud, jajarannya dapat melibatkan Indonesia Offroad Federation (IOF) dalam upaya penegakan keselamatan berkendara. "IOF sudah terbiasa dengan kendaraan offroad, mungkin Dishub juga bisa masuk, jadi lebih mudah," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Pembangunan Rusun ASN di IKN Capai 40 Persen

News
| Sabtu, 27 April 2024, 05:37 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement