Advertisement

GKR Hemas Galau Lihat Kondisi Malioboro

I Ketut Sawitra Mustika
Kamis, 19 Juli 2018 - 05:50 WIB
Bhekti Suryani
GKR Hemas Galau Lihat Kondisi Malioboro GKR Hemas - twitter @HemasGKR

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA- Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI dari daerah pemilihan (dapil) DIY GKR Hemas mengeluhkan rendahnya kesadaran masyarakat dan wisatawan di Malioboro dalam membuang sampah pada tempatnya. Jika sampah dibuang secara sembarangan terus menerus, maka drainase akan mampet dan meluap, karena itu harus ada saringan.

"Drainase itu penting ya, karena drainase itu supaya jalannya air lancar. Terlebih selama ini banyak orang yang belum punya kesadaran membuang sampah di tempatnya, jadi saya takutnya kalau masuk di dalam drainase [air akan meluap]. drainase yang zaman Belanda itu kan besar, berati harus ada saringannya gitu," kata Hemas saat meninjau jalur pedestrian Malioboro, Rabu (18/7/2018).

Advertisement

Terkait dengan rendahnya kesadaran wisatawan membuang sampah di tempatnya, Hemas menyarankan harus ada petugas yang selalu siap sedia mengawasi pergerakan para turis, minimal selama 12 jam. Mereka harus selalu mengingatkan wisatawan jika hendak buang sampah sembarangan.

Selain wisatawan, Pedagang Kaki Lima (PKL) di Malioboro juga harus turut menjaga kebersihan. Aturan yang selama ini ditetapkan, harus diikuti dengan baik oleh PKL. "Akhir tahun ini, dengan selesainya penataan sisi barat, Malioboro harus jadi lebih nyaman."

Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Energi Sumber Daya Mineral (DPUP-ESDM) DIY M. Mansur mengungkapkan, drainase di Malioboro sudah dilengkapi dengan penyaring. Dulu ia mengakui, sampah-sampah memang langsung masuk pada saluran air. Tapi, saat ini kondisinya sudah berbeda.

"Sekarang itu ampas-ampasnya tidak langsung ke overflow. Ada manhole untuk menyaring endapan-endapan atau sisa makanan yang dibuang PKL. Kalau sudah penuh nanti diambil lagi supaya tidak menghambat saluran," jelas Mansur.

Perkara adanya genangan air di jalan Malioboro saat hujan lebat turun, Mansur mengatakan itu hal biasa. Sebab, jika intensitas hujan tinggi, saluran pasti akan penuh. Meskipun ada genangan, ia mengklaim durasinya tidak lama dan akan kembali surut setelah hujan reda.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Kuta Selatan Bali Diguncang Gempa Berkekuatan Magnitudo 5,0

News
| Jum'at, 26 April 2024, 21:17 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement