Advertisement

Disdikpora DIY Akui Pemahaman Siswa Akan Cerita Rakyat Masih rendah

Sunartono
Sabtu, 21 Juli 2018 - 12:10 WIB
Laila Rochmatin
Disdikpora DIY Akui Pemahaman Siswa Akan Cerita Rakyat Masih rendah Kepala Disdikpora DIY Kadarmanta Baskara Aji. - Harian Jogja/Desi Suryanto

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA--Disdikpora DIY mengakui pemahaman siswa terhadap cerita rakyat masih rendah. Padahal di dalamnya banyak tersimpan pemahaman tentang karakter sekaligus pelestarian budaya.

Kabid Perencanaan dan Standardisasi Pendidikan Disdikpora DIY Didik Wardaya menjelaskan cerita rakyat merupakan cerita yang berkembang di masyarakat di suatu daerah yang menjadi kultur. Didik tidak menampik, pemahaman siswa terhadap cerita rakyat saat ini perlahan menurun seiring perkembangan teknologi dan kalah dengan aktivitas cerita di era modern. Padahal di dalamnya banyak pesan yang terkandung untuk penanaman nilai pendidikan karakter.

"Banyak nilai positif yang bisa diambil karena berkaitan dengan budaya masyarakat sekitar dan ini kalau tidak diberikan [materi] kepada anak-anak lambat laun akan hilang," kata dia kepada Harian Jogja di Disdikpora DIY, Jumat (20/7/2018).

Namun ia meyakini dalam mata pelajaran tertentu seperti Bahasa Indonesia diselipkan tentang cerita rakyat, di mana setiap jenjang pendidikan berbeda tujuan pembelajaran dan kompetensi dasarnya. Tetapi prinsipnya menyuguhkan pesan di balik cerita tersebut.

Selain, melalui materi pembelajaran, kegiatan kesenian melibatkan pelajar juga menampilkan cerita rakyat, seperti halnya pelaksanaan Duta Seni Pelajar Nusantara (DSPN) 2018 yang digelar di Jogja sejak Selasa (17/7/2018) dan ditutup pada Jumat (19/7/2018) malam.

Didik mengatakan dalam DSPN enam provinsi harus menampilkan pergelaran seni budaya dari cerita rakyat masing-masing provinsi yang diwakili.
 
Kepala Disdikpora DIY Kadarmanta Baskara Aji mengatakan pihaknya mendukung siswa untuk berkreasi dalam kegiatan kesenian. Salah satu wadahnya melalui program pengembangan minat bakat istimewa (PMBI) yang di dalamnya termasuk kemampuan seni. Para pelajar tersebut kemudian disaring setiap tahun untuk dapat mengikuti DSPN mewakili provinsi.

Ia berharap melalui kegiatan itu para pelajar dapat mengambil manfaat dan pengetahuan baru di bidang seni untuk ditularkan kepada pelajar lain.

"Setiap provinsi rata-rata mengirim 50 pelajar dalam DSPN 2018 ini, ada enam provinsi yang mengikuti. Kegiatan ini diharapkan pelajar bisa berkreasi seni, sehingga aktivitasnya positif," kata dia

Advertisement

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

RS Bhayangkara Terima 45 Kantong Jenazah Korban Ponpes Al Khoziny

RS Bhayangkara Terima 45 Kantong Jenazah Korban Ponpes Al Khoziny

News
| Senin, 06 Oktober 2025, 00:07 WIB

Advertisement

Jembatan Kaca Tinjomoyo Resmi Dibuka, Ini Harga Tiketnya

Jembatan Kaca Tinjomoyo Resmi Dibuka, Ini Harga Tiketnya

Wisata
| Minggu, 05 Oktober 2025, 20:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement