Advertisement

Ini Kronologi Pengeroyokan Iqbal yang Berujung Maut Versi Karang Taruna

Salsabila Annisa Azmi
Jum'at, 27 Juli 2018 - 22:37 WIB
Kusnul Isti Qomah
Ini Kronologi Pengeroyokan Iqbal yang Berujung Maut Versi Karang Taruna Anggota Karang Taruna Dusun Balong, Timbulharjo, Sewon siap mengantar almarhum M Iqbal Setyawan ke Makam Balongan, Jumat (27/7/2018). - Harian Jogja/Salsabila Annisa Azmi

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL-Almarhum Muhammad Iqbal Setyawan, korban bentrok suporter PSS vs PSIM diduga menonton pertandingan bersama keempat kawannya. Dua di antaranya merupakan warga Cangkringan yang saat ini masih dirawat di RSUP Dr Sardjito. Salah satu teman Iqbal yang juga merupakan pemuda Dusun Balong, Timbulharjo, Sewon yang bernama Angga turut menemani Iqbal menonton pertandingan.

Pemuda Karang Taruna Dusun Balong, Ronggo mengatakan saat ini Angga masih diperiksa oleh pihak kepolisian untuk dimintai keterangan. Namun, Ronggo tidak tahu ke polsek mana Angga pergi menjalani pemeriksaan. “Mas Angga setelah pertandingan balik ke sini, cerita ke kami gimana di sana. Angga cerita kalau Iqbal ikut dikeroyok karena dikira suporter PSS. Faktor pertama itu karena dia nonton sama dua teman dari Cangkringan yang merupakan suporter PSS,” kata Ronggo, Jumat (27/7/2018).

Advertisement

Berdasarkan cerita Angga, Ronggo mengatakan, selepas berpamitan dengan sang ayah di depan gerbang stadion, Iqbal bertemu keempat temannya termasuk Angga. Angga menonton pertandingan di tribun yang sama dengan Iqbal sementara teman lainnya berpisah di tribun. Di tengah pertandingan, salah satu teman tidak diketahui keberadaannya. Ronggo mengatakan, Angga tidak tahu penyebab hilangnya salah satu dari mereka.

“Sampai pertandingan mau selesai, si teman itu enggak kunjung muncul. Iqbal bersama Aris dan Angga lagi jalan ke parkiran. Sempat nungguin temennya itu. Nah di sana mereka ketemu sama suporter lain, handphone mereka katanya sempat dicek. Gerombolan suporter itu mbaca chat Iqbal ke temennya yang entah apa isinya, kemudian langsung ngecap Iqbal suporter PSS,” kata Ronggo.

Ronggo mengatakan, berdasar cerita Angga, teman yang sempat menghilang itu muncul ke hadapan mereka bersama gerombolan suporter. Diduga, suporter tersebut telah menjelajahi handphone teman tersebut dan teman tersebut dipaksa menunjukkan lokasi Iqbal dan kawan-kawannya yang lain.

“Katanya mereka dibawa ke sekitar pintu 7. Waktu itu belum pada keluar suporternya. Kata mas Angga mereka dikeroyok di situ, terus suporter berloncatan dari pintu 7 juga ikut ngeroyok. Jadi mungkin yang loncat itu ngeliat terus pengen ikut ngeroyok,” kata Ronggo.

Pemuda karang taruna lainnya, Prayuda, mengatakan Iqbal sempat merasakan firasat buruk tepat saat dia hendak menuju SSA. Teman-teman karang taruna pun membujuknya untuk tidak menonton pertandingan dan ikut beristirahat setelah kerja bakti Bantul Expo di Pasar Seni Gabusan. Namun, tekad Iqbal menonton olahraga kesukaannya sudah bulat.

“Dia sempat ragu padahal mau berangkat apa enggak, kata mas Angga juga, di sana Iqbal sempat bilang ‘kok badanku panas ya?’ kemudian beberapa menit bilang ‘kok badanku dingin banget ya?’ sebenarnya dia udah ada firasat,” kata Prayuda.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Penjelasan KNKT Terkait Pesawat Jatuh di Lapangan Sunburst Bumi Serpong Damai

News
| Senin, 20 Mei 2024, 05:37 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menikmati Sendratari dan Pertunjukan Wayang di Jogja

Wisata
| Minggu, 19 Mei 2024, 06:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement