Advertisement

Perpaduan Pemandangan Candi dan Sound Mumpuni di Prambanan Jazz Membuat Takjub

Irwan A Syambudi
Sabtu, 18 Agustus 2018 - 19:37 WIB
Kusnul Isti Qomah
Perpaduan Pemandangan Candi dan Sound Mumpuni di Prambanan Jazz Membuat Takjub Java Jive menyanyikan lagu Gadis Malam pada Prambanan Jazz Festival 4 2018 di Komplek Candi Prambanan, Sleman, Jumat (17/8/2018) malam. - Harian Jogja/Gigih M Hanafi

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN-Prambanan Jazz 2018 tak hanya menyuguhkan para musisi kelas wahid dari dalam dan luar negeri. Suguhan tata panggung berlatar belakang candi dan sound mumpuni membuat penonton takjub.

Sedari Jumat (17/8) siang area Candi Prambanan sudah riuh. Tanah lapang di sekitar candi dilingkari pembatas. Dua panggung berdiri area tersebut. Tak hanya panggung untuk melantunkan nada-nada oleh para musisi. Sejumlah tenda makanan dan penjualan pernak-pernik lain turut membuat area tersebut layaknya sebuah pesta di taman candi.

Advertisement

Mulai pukul 14.15 WIB panggung Hanoman Stage mulai dihangatkan oleh lantunan musik dari Nano Tirto Big Band. Sementara satu panggung lain, Rorojongrang Stage langsung dipanaskan oleh penampilan The Rain. Penonton mulai riuh menyaksikan band asal Jogja itu.

Di panggung pertama setelah matahari mulai turun di ufuk barat, Rendy Pandugo membuka konser Prambanan Jazz dengan lagu lagu hits-nya seperti I Don't Care dan Silver Rain. Hampir 45 menit sura Rendy berpadu dengan pemandangan candi Prambanan yang ada di belakangnya. Setelah itu Letto berganti naik ke panggung.

Matahari mulai temaram saat itu. Dari depan panggung Noe sang vokalis sayup-sayup mulai terdengar suaranya, penonton mulai riuh ikut bernyanyi sambil mengabadikan momen dengan ponsel masing-masing. Tampak dari layar ponsel mereka, siluet Candi Prambanan dan personel Letto berpadu.

Satu persatu lagu andalan Letto dimainkan, mulai dari Ruang Rindu, Permintaan Hati, Sebelum Cahaya, terlantun merdu diikuti suara nyanyian penonton. Tak terkecuali oleh Faries Ridha, salah satu penonton yang sedari Letto naik ke panggung ia ikut menyanyikan lagu-lagunya. "Selain Randy Pandugo, saya memang menunggu penampilan Letto," kata pria asal Sleman ini.

Sakral dan Otentik
Faries sudah dua kali menyaksikan Prambanan Jazz. Pertama kali ia datang ke Prambanan Jazz pada 2015 silam yang diisi saxophonis asal Amerika, Kenny G. Dan Prambanan Jazz tahun ini merupakan kali kedua.

Baginya Prambanan Jazz adalah sebuah konser yang sakral. Bertempat di ruang terbuka berlatar belakang Candi Prambanan, tidak akan bisa ditemui pada konser jaz dimanapun. "Bagi saya ini sakral bisa mendengarkan musik dari artis-artis bagus di tempat yang bagus juga," kata dia.

Hal yang sama juga diungkapkan Christa Og, mahasiswi universitas swasta di Jakarta ini mengaku sangat menikmati korser di hari pertama. Baginya konser musik di Prambanan adalah sebuah hal yang otentik dan ekslusif sehingga perlu untuk dikenal di seluruh dunia.

Ia pun menilai Prambanan Jazz sebagai salah satu konser terbaik. Pemandangan candi di tempat terbuka dan sound sistem yang terdengar mulus meski ada dua musisi menyanyi bersamaan di dua panggung berbeda adalah perpaduan yang sempurna. "Ada dua panggung yang berdekatan tapi dua-duanya bisa dinikmati, soundnya keren, tata panggungnya keren. Takjub lah," ujarnya.

Christ yang datang dengan adik dan ayahnya mengaku sangat menantikan penampilan Ari Lasso dan Bara Suara. Menurutnya kedua penampil itu memiliki ciri khas masing-masing masing yang membuatnya jatuh hati. Seperti misalnya Bara Suara yang menghadirkan musik menghentak, tetapi dengan lirik-liriknya yang dalam.

Dalam konser yang akan berlangsung tiga hari ini, sejumlah musisi nasional dan internasional turut tampil. Rajawali Indonesia Communication sebagai promotor menggandeng sejumlah musisi internasional salah satunya yang spesial adalah Diana Krall.

CEO Rajawali Indonesia Communication, Anas Syahrul Alimi mengatakan Diana adalah salah satu penampil spesial. Dia seorang musisi jaz asal Kanada peraih puluhan penghargaan bergengsi. "Dia [Diana Krall] akan main sendiri dari jam 21.00 sampai 23.00 lebih. Dia akan mendominasi panggung," katanya.

Ia mengatakan Diana Krall terakhir kali ke Indonesia pada 2001 silam dan tampil di Jakarta. Kehadiran Diana Krall kali ini adalah ketiga kalinya. Penampilannya di Prambanan ini diharapkan akan menjadi sajian yang berkesan karena ada latar pemandangan Candi Prambanan di belakangnya.

Selain Diana, ada juga musisi luar negeri seperti Boyzone, dan Sheila Majid asal Malaysia yang akan berduet dengan Tohpati. Sementara musisi dalam negeri di antaranya adalah Rio Febrian ft. Marcell; Kahitna ft. RAN; Indra Lesmana ft. Iva Selia; Tompi ft. Nadia Fatira; dan Ida Rasidi dan Saharani. "Ini akan menjadi menarik, master jaz senior Ida Rasidi akan tampil kolaborasi," ujarnya.

Selain pengambilan kolaborasi, juga ada penampilan Glenn Fredly, Monita Tahalea, Iwa K, The Rain, Kla Project, Jikustik, Tulus, dan Gigi, Dewa 19 dan Ari Lasso.
Acara Prambanan Jazz akan ditutup dengan penampilan boy band Basal Irlandia, Boyzone. Band yang beranggotakan Keith Duffy, Mikey Graham, Ronan Keating, Shane Lynch, dan Stephen Gately ini tampil terakhir kalinya di Indonesia. "Ini tur terakhir mereka ke Indonesia sebelum bubar," kata Anas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

KPK Nilai RUU KUHP Berpotensi Mengurangi Fungsi Pemberantasan korupsi

News
| Jum'at, 18 Juli 2025, 06:37 WIB

Advertisement

alt

Taman Kyai Langgeng Magelang Kini Sediakan Wisata Jeep untuk Berpetualang

Wisata
| Selasa, 15 Juli 2025, 23:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement