Advertisement

Asyik Pembangungan Jalur Alternatif Desa Ngalang Dilanjutkan

Herlambang Jati Kusumo
Jum'at, 24 Agustus 2018 - 12:20 WIB
Arief Junianto
Asyik Pembangungan Jalur Alternatif Desa Ngalang Dilanjutkan Ilustrasi Pekerjaan proyek perbaikan jalan oleh DPUP ESDM DIY - JIBI/Harian Jogja/Gigih M.Hanafi

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL--Sempat mandek bahkan nyaris gagal, pembebasan lahan guna pembangunan jalur alternatif Desa Ngalang, Kecamatan Gedangsari dengan Desa Gading, Kecamatan Playen, Gunungkidul kembali dilakukan oleh Pemkab.

Sekretaris Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Gunungkidul Mahartati mengatakan pembebasan lahan Ngalang-Gading sepanjang 6 kilometer itu saat ini sudah berlangsung. Sebelumnya upaya pembebasan lahan sempat mendapatkan penolakan dari warga lantaran nilai ganti rugi yang tidak sesuai. "Sudah mulai berlangsung [proyek pembebasan lahan], kemarin memang sempat terganjal komplain warga terkait perhitungan nilai ganti rugi," kata Mahartati, Jumat (24/8/2018). 

Advertisement

Diperkirakan anggaran pembebasan yang semula Rp20 miliar kini ditambah menjadi sekitar Rp37 miliar. Dia menjelaskan naiknya nominal tersebut lantaran pada saat penganggaran hanya memperkirakan luas dan nilai harga tanah di pasaran, padahal kenyataannya masih ada nilai sosial yang harus ditaksir oleh tim appraisal.

"Tim appraisal akhirnya melakukan hitung-hitungan berapa lama rumah atau tempat usaha didirikan termasuk tanaman disekitar lokasi diperhitungkan secara rinci," ucap dia.

Penghitungan harga tanah, kata Mahartati dibagi dalam tiga wilayah, yakni kawasan hutan, dekat Lapangan Terbang Gading, dan jalan nasional Yogyakarta-Wonosari. Hal itulah yang mengakibatkan besaran nilai ganti rugi di masing-masing tempat berbeda, mulai dari Rp180.000 per meter hingga Rp1 juta per meter.

Sebelumnya Kepala DPUPR Gunungkidul Eddy Praptono mengatakan tujuan pembangunan jalur alternatif Ngalang-Gading untuk mengurai kemacetan. Rencannya jalur tersebut menyambung ke jalur jalan lintas selatan (JJLS). 

Namun hingga saat ini belum dapat tersambung. Seperti dari pantai Baron ke Barat yang terputus di Girisekar-Legundi.  Proses pembebasan lahan diperkirakan sepanjang lima kilometer.

Dia menambahkan dari Girijati ke barat sampai perbatasan Bantul juga ada rencana pembangunan di lokasi jembatan kelok 18. "Untuk arah timur baru Perbatasan Pracimantoro,” kata Eddy

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Densus 88 Menangkap Lagi Satu Terduga Teroris, Total Delapan Orang

News
| Jum'at, 19 April 2024, 14:57 WIB

Advertisement

alt

Sambut Lebaran 2024, Taman Pintar Tambah Wahana Baru

Wisata
| Minggu, 07 April 2024, 22:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement