Advertisement

Mahasiswa UII Kembangkan Obat Bronkitis dari Limbah Kakao

I Ketut Sawitra Mustika
Minggu, 26 Agustus 2018 - 07:17 WIB
Nina Atmasari
Mahasiswa UII Kembangkan Obat Bronkitis dari Limbah Kakao Para mahasiswa UII pengembang Nano Shark Kao, sebuah nano spray inhaler dari limbah kulit kakao, yang bisa digunakan sebagai obat brongkitis. - Ist/ Dok UII

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN--Mahasiswa Universitas Islam Indonesia (UII) berhasil mengembangkan Nano Shark Kao, sebuah nano spray inhaler dari limbah kulit kakao. Para penemunya memodifikasi limbah kulit kakao menggunakan metode SNEDDS guna mengubahnya jadi obat mutakhir penyakit bronkitis kronik.

Nano Shark Kao dikembangkan oleh Ratih Lestari, mahasiswa Kimia UII angkatan 2015; Aditya Sewanggara, yang asal jurusan dan angkatannya sama dengan Ratih; dan Kartika Puspitasari dari jurusan Farmasi UII Angkatan 2016.

Advertisement

Ratih mengatakan, penelitian mengenai pemanfaatan limbah kulit kakao jadi obat didasari dari keprihatinan tentang tingginya kematian akibat rokok di berbagai belahan dunia, terutama Indonesia.

"Alasan lain adalah permasalahan lingkungan, dalam hal ini kami mengangkat limbah kulit kakao yang hingga saat ini masih menjadi sebuah musuh utama bagi lingkungan karena pengolahan limbah tersebut yang masih belum optimal, terutama di daerah-daerah penghasil coklat seperti di DIY ini,” terang Ratih dalam rilis yang diterima Harianjogja.com, Sabtu (25/8/2018).

Aditya menambahkan, inovasi dalam pembuatan nano herbal dari limbah kulit kakao ini berupa kombinasi dari metode SNEDDS dengan metode spray inhaler. Adanya pembuatan nano herbal dari limbah kulit kakao ini diharapkan dapat menurunkan risiko kematian akibat rokok di Indonesia dengan obat terbarukan dan ramah lingkungan.

Keunggulan dari Nano Shark Kao ini, selain ramah lingkungan dibandingkan yang lainnya dan terbarukan, bahan yang digunakan untuk pembuatannya berasal dari dalam negeri sehingga lebih murah, proses pembuatannya sangat mudah, dan cepat.

"Penelitian ini masih dalam tahap pengembangan, sehingga diharapkan ke depannya Nano Shark Kao memiliki kualitas yang lebih baik dan stabil, serta siap untuk dipasarkan," terang Aditya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

1.119 WNI Berhasil Dipulangkan ke Tanah Air dari Zona Konflik hingga Bencana Alam

News
| Sabtu, 27 April 2024, 04:57 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement