Advertisement
Gara-Gara Informasi Hoaks, Tim SAR Kulonprogo Kalang-kabut
Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO—Tim SAR di Kulonprogo mengaku resah menyusul banyaknya laporan palsu alias hoaks yang terus bermunculan. Bahkan terakhir petugas Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah V Pantai Glagah bersama PMI dan Polres Kulonprogo menerima laporan seorang pemancing yang tenggelam di Pantai Bugel, Panjatan, Senin (10/9/2018). Saat ditelusuri, laporan itu ternyata bohong. "Ada laporan dari warga melalui Facebook, tetapi setelah dikonfirmasi, pesan itu kemudian dihapus," kata Ketua Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah V Pantai Glagah, Aris Widiatmoko, Rabu (12/8/2018).
Ia menyatakan berdasar laporan itu, sejumlah petugas sempat bergerak ke Pantai Bugel. Saat dicek, laporan itu bohong. Aris meminta setiap laporan yang disampaikan masyarakat harus benar-benar kejadian yang sifatnya penting. "Ini masalah nyawa seseorang, jadi kami minta laporan harus benar-benar bisa dipertanggungjawabkan," katanya.
Advertisement
Staf Humas PMI Kulonprogo, Wisnu Rangga, mengaku menerima 33 laporan palsu terkait dengan peristiwa kecelakaan, kebakaran, atau kejadian serupa yang menyangkut keselamatan orang selama tiga bulan terakhir. Menurutnya, laporan yang masuk cukup beragam, baik melalui telepon, pesan singkat, hingga laporan melalui forum kedaruratan di laman Facebook. "Dari 33 laporan palsu yang masuk, sebagian besar berasal dari media sosial. Saat dikonfirmasi dan ditindaklanjuti, ternyata tidak ada kejadian seperti yang dilaporkan," katanya.
Wisnu mengaku laporan palsu bisa dilaporkan kepada aparat kepolisian, mengingat aksi penyelamatan nyawa bukan tindakan main-main. Namun hingga saat ini PMI belum mengadukan warga yang menyampaikan laporan palsu ke polisi. "Tidak kami diperpanjang. Niat kami membantu, jadi kami harapkan laporan dari masyarakat merupakan kejadian yang benar terjadi," katanya.
Sekretaris Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kulonprogo, Heri Darmawan, menyatakan Pemkab Kulonprogo memiliki Satgas Penanggulangan Hoaks. Satgas yang dibentuk oleh Pemda DIY tersebut berjalan bersamaan dengan 12 kelompok informasi masyarakat sebagai penanggulangannya. "Kami juga me-relay berita dari Kemenkominfo terkait dengan rilis tertentu, misalnya soal pemberitaan CPNS, jadi semua sudah ada," katanya.
Heri berharap warga mendahulukan verifikasi sebelum meneruskan pesan di media sosial atau pesan singkat. Bisa saja informasi itu palsu malah membingungkan masyarakat. "Saring berita sebelum sharing [membagikan] jadi agar semua benar," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII
Advertisement
Berita Populer
- Simak Jadwal Pekan Suci 2024 Gereja Katolik di Jogja
- Rekomendasi Makanan Takjil Tradisional di Pasar Ramadan Kauman Jogja
- Dukung Kelestarian Lingkungan, Pemda DIY Mulai Terapkan Program PBJ Berkelanjutan
- BREAKING NEWS: Gempa Bumi Magnitudo 5 Guncang DIY, Ini Lokasi Pusatnya
- Masjid di DIY Menerima Dana Zakat Mal yang Dihimpun dari Para Dokter
Advertisement
Advertisement