Advertisement
Gali Situs Bersejarah di Kalasan, Peneliti Temukan Benda Peninggalan Mataram Kuno

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN- Setelah melakukan penggalian atau ekskavasi, Balai Arkeologi (Balar) DIY mulai menemukan benda-benda yang diduga peninggalan Kerajaan Mataram Kuno. Penggalian dihentikan dan akan dilanjutkan awal tahun depan.
Pihak Balar mulai melakukan penggalian di Dusun Balong Bayen, Desa Purwomartani, Kalasan sejak Sabtu (15/9/2018). Di Dusun Balong Bayen diduga terdapat situs sejarah peninggalan Kerajaan Mataram Kuno.
Advertisement
Ketua Tim Penelitian Balar DIY Baskoro Daru Cahyono mengatakan pada Sabtu (22/9/2018) dan Minggu (23/9/2018) tim menemukan benda-benda bersejarah yang diduga peninggalan Kerajaan Mataram Kuno. Benda-benda tersebut yaitu 67 pecahan gerabah dan 4 pecahan keramik.
"Dengan ditemukannya gerabah dan keramik di tempat tersebut menjadi indikasi pernah ada aktivitas dan kehidupan masyarakat," kata Baskoro pada Selasa (25/9/2018).
Benda-benda tersebut diduga juga merupakan bagian dari candi. Benda ditemukan di kedalaman lima meter. Di awal, pihak Balar bekerja sama dengan masyarakat sekitar untuk menggali sedalam enam meter. Penggalian tersebut ditargetkan hanya sampai 10 hari.
Baskoro mengatakan situs tersebut diduga merupakan pusat Kerajaan Mataram Kuno karena letaknya berada di tengah-tengah empat situs yang sudah ada yaitu Candi Sambisari, Candi Kedulan, Candi Bromonilan, dan situs Dhuri. "Selain itu, di Dusun Balong Bayen ini juga letaknya di antara Kali Kuning dan Kali Opak dari Gunung Merapi," ujar Baskoro.
Sementara itu Peneliti dari Balar Nurhadi Rangkuti mengatakan perkiraan adanya candi di wilayah tersebut sebagai peninggalan Kerajaan Mataram Kuno tertutup oleh meterial dari Gunung Merapi. "Di Kerajaan Mataram Kuno ini berbeda dengan lainnya seperti Kerajaan Majapahit yang pusatnya Trowulan itu bisa terlihat permukaannya, kalau Mataram Kuno susah karena terkubur," kata Nurhadi.
Penelitian yang dilakukan oleh Balar sebelumnya melihat adanya indikasi temuan batu-batu peninggalan sejarah yang berelief yang banyak ditemukan di wilayah tersebut.
Lahan yang digali merupakan lahan jagung milik warga. Setelah menemukan benda-benda tersebut, lahan tersebut kini ditutup kembali. Benda-benda yang ditemukan diamankan Balar dan akan menjadi acuan dalam penelitian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Bahas Isu Jual-Beli Pulau Bersama Komisi II DPR RI, Menteri ATR/Kepala BPN Tegaskan Tanah di Indonesia Tidak Bisa Dimiliki Asing
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Libur Panjang 1 Sura, Penumpang KA Jarak Jauh di Daop 6 Jogja Melonjak 20 Persen
- Sambut Positif Putusan MK Terkait Pemisahan Pemilu Nasional dan Lokal, KPU DIY: Kurangi Beban Teknis
- Kelurahan Kadipaten Jogja Gencarkan Penggunaan Biopori Demi Kurangi Sampah Organik
- Pelajar Jogja Isi Liburan Sekolah dengan Lestarikan Budaya Jawa, Belajar Geguritan hingga Aksara Jawa
- Puluhan Warga Gunungkidul Ingin Bekerja di Luar Negeri, Taiwan Jadi Tujuan Favorit
Advertisement
Advertisement