Advertisement
Ini Hasil Survei kepada Mahasiswa Baru tentang Jogja
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA- Predikat Jogja sebagai kota pelajar masih layak disandang. Setidaknya hal itu berdasarkan hasil survei yang dilakukan kepada 100 mahasiswa baru di Jogja.
Humas Mamikos pengelola indekost di Jogja, Sri Mona mengatakan sebanyak 98% mahasiswa baru mengatakan jika Jogja layak menjadi Kota Pendidikan. Pihaknya melakukan jajak pendapat dengan mahasiswa baru yang tinggal di Jogja selama September lalu. "Hasilnya, para orang tua masih percaya untuk menyekolahkan atau mengirim anaknya kuliah di Jogja," katanya, Selasa (9/10/2018).
Advertisement
Jajak pendapat tersebut juga menjadi tolok ukur bagaimana mahasiswa baru mendapatkan kesempatan yang sama terutama dalam memulai kehidupan baru mereka di perkuliahan. "Sarana tempat tinggal (indekos) menjadi hal penting agar mereka bisa belajar dengan baik dan nyaman, sesuai harapan," katanya.
Dia menjelaskan, berdasarkan jajak pendapat dengan responden mahasiswa baru yang kuliah di Jogja diperoleh sejumlah data, Jogja dianggap menjadi barometer pendidikan karena memiliki kampus-kampus yang berkualitas baik Perguruan Tinggi Negeri maupun Perguruan Tinggi Swasta.
Persepsi Jogja merupakan Kota Pelajar menjadi alasan paling kuat bagi 28% responden, didukung dengan faktor penduduk Jogja yang dikenal ramah. Sedangkan, sebanyak 15% memilih Jogja karena dianggap nyaman dan Jogja sebagai miniatur Indonesia sekaligus rumah bersama.
Di kota Jogja juga terdapat kampus-kampus terbaik di Tanah Air, hal ini menjadi pilihan sebanyak 14% responden, sementara biaya hidup di Jogja yang murah dipilih responden sebanyak 10%. Sebagian mahasiswa menjawab bahwa tujuan mereka kuliah adalah untuk mencari relasi (66%) dan teman (64%). "Namun alasan utama ke Jogja untuk mencari ilmu yang dipilih mahasiswa sebesar 98 persen," katanya.
Untuk lokasi tinggal sementara atau indekos sebanyak 98% mahasiswa baru memilih tinggal di lingkungan indekos yang tidak jauh dari kampus mereka. Jarak kost yang banyak dipilih mahasiswa ini tersebar di range kurang dari 5 kilometer, hingga dibawah 15 kilometer. "Ada sebagian kecil mahasiswa yang memilih jauh dari lingkungan kampus karena memiliki kendaraan pribadi serta ingin suasana berbeda," katanya.
Sementara ada 88% yang memilih faktor kemudahan mencari tempat makan, 52% indekos berdekatan dengan tempat ibadah. Sebanyak 49% memilih dekat dengan sarana dan prasarana seperti warnet dan hanya 11% memilih kost yang berdekatan dengan spot untuk hang-out seperti kafe, sementara 5% sisanya memilih kost dekat mal.
"Kos kosan dipilih yang memiliki pengawasan dari pemilik kos dan ada pemisahan untuk kost laki-laki dan perempuan," katanya.
Cofounder Mamikos Anggit Tut Pinilih mengatakan untuk memfasilitasi dan membantu calon mahasiswa yang menuntut ilmu di Jogja pihaknya menyediakan Forum Good Senior Mamikos. Forum ini digunakan sebagai sarana untuk membantu mahasiswa baru melakukan adaptasi secara cepat dengan lingkungan barunya.
"Kami mengajak senior atau orang yang lebih dulu berada di Jogja untuk ikut membantu memberikan info-info seputar kota dan kampus kepada calon mahasiswa," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
KPK Sita Uang Rp6,8 Miliar dari OTT Pj Wali Kota Pekanbaru Risnandar Mahiwa
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Top Ten News Harianjogja.com, Selasa 3 Desember 2024, Hasil Pilkada di DIY hingga Pembahasan UMP 2025
- Alternativa Film Project 2024 Sukses Digelar di Jogja
- Pengoperasian Pabrik Es Portabel Gesing Tunggu Sambungan Listrik dari PLN
- APBD 2025, DLH Bantul Dapat Tambahan Rp6 Miliar untuk Penanganan Sampah
- Posko Pemadam Kebakaran di Sleman Timur Penting dan Mendesak Didirikan
Advertisement
Advertisement