Advertisement
Pemkab Gunungkidul Dorong Investor Bangun Resort

Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunungkidul, membuka kesempatan bagi investor utamanya penginapan untuk membuka resort. Dengan adanya penginapan tersebut diharapkan dapat meningkaykan lama tinggal wisatawan.
Bupati Gunungkidul, Badingah mengatakan untuk menjaga ekosistem kawasan karst investor didorong untuk membangun resort, dikhawatirkan jika hotel besar yang dibangun akan merusak lingkungan.
Advertisement
“Jika dibuat tingkat itu karena 53% merupakan kawasan karst. Nanti kalau tinggi ambleg atau jebol karena sinkhole atau lubang yang biasa muncul di kawasan karst kita malah beban,” ujar Badingah, Selasa (4/12).
Diakuinya saat ini sektor pariwisata memang menjadi salah satu penyangga ekonomi masyarakat selain Pendapatan Asli Daerah (PAD). Namun yang menjadi kendala saat ini wisatawan hanya tinggal dalam waktu yang singkat. Dengan adanya resort tersebut diharapkan dapat mengatasi kendala itu.
Kepala Dinas Pariwisata Gunungkidul Asti Wijayanti mengatakan saat ini lama tinggal wisatawan di Gunungkidul masih sekitar 1,44 hari, artinya rata-rata wisatawan datang pagi sore menginap di Jogja.
“Belum ada hotel atau penginapan yang bisa menampung ratusan orang disini itu yang menjadi kendala. Sering kita melakukan promosi wisata tetapi mereka tanya adakah hotel yang bisa menampung sampai 12 bis, dan kami jawab disini tidak ada,” ujarnya.
Kepala Bidang Pendapatan dan Pengawasan Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD), Gunungkidul, Mugiyono mengungkapkan angka pajak hotel, losmen hingga homestay setiap tahunnya masuk Rp700 juta, dan untuk hiburan Rp154 juta.
“Untuk target pajak tahun ini sendiri Rp43 Miliar dan sudah mencapai 90%. Tahun depan kita tingkatkan sebesar Rp47 Miliar,” katanya.
“Potensi pajak sebenarnya besar, tetapi belum banyak WP [Wajib Pajak] yang melaporkan sesuai dengan omsetnya, untuk itu tahun depan kita tingkatkan,” ujarnya.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu (DPMPT) Gunungkidul, Irawan Jatmiko menambahkan saat ini pihaknya menerima beberapa pengajuan perizinan hotel dan resort. Beberapa diantaranya di Kecamatan Purwosari, Saptosari dan sejumlah wilayah lainnya.
“Sudah ada kok yang mengajukan izin,” katanya.
Saat ini sektor pariwisata menjadi penopang investasi terbesar di Gunungkidul. “Pariwisata itu hampir 60% investasi di Gunungkidul, pariwisata tidak hanya hotel tetapi juga rumah makan ataupun restoran,” ucapnya. (Herlambang Jati Kusumo)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Gibran Minta Maaf Sebut Asam Sulfat Nutrisi Penting Buat Ibu Hamil
- RSUI Amal Sehat Sragen Resmikan Klinik AS Jelita Beauty Care, Ini Keunggulannya
- Kemenhub Adakan Mudik Gratis Libur Nataru 2023/2024, Begini Cara Daftarnya
- Suasana Haru Iringi Pemakaman Mahasiswa Asal Padang Korban Erupsi Gunung Marapi
Berita Pilihan
Advertisement

Boyong UMKM Solo ke Prancis, Spirit Gibran Menyebar hingga ke Tegal
Advertisement

Jelang Natal Saatnya Wisata Ziarah ke Goa Maria Tritis di Gunungkidul, Ini Rute dan Sejarahnya
Advertisement
Berita Populer
- Libur Akhir Tahun, Konsentrasi Wisatawan Disebar Tak Terpusat di Kota Jogja
- Jalur Alternatif ke Gunungkidul Dibuka saat Nataru, Tanpa Lewat Tanjakan Piyungan-Patuk
- Ade Armando Singgung Politik Dinasti di Jogja, Massa Aksi Ancam Copot Semua Baliho PSI di DIY
- Ratusan Mobil Angkutan Barang Terjaring Razia di Perbatasan Jogja
- Sempat Dianggap Hama, Bunga Amarilis Patuk Kini Jadi Primadona Wisatawan
Advertisement
Advertisement