Advertisement
PDAM Tirta Binangun Siap Pasok Air Bersih untuk NYIA

Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO—PT Angkasa Pura I (PT AP I) menandatangani nota kesepahaman (MoU) bersama Pemkab Kulonprogo perihal penyediaan air bersih di New Yogyakarta International Airport (NYIA) oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Binangun, Senin (3/12/2018). Di hari yang sama, dilakukan pula penyerahan secara simbolis sejumlah bantuan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR).
Direktur Utama PT AP I, Faik Fahmi, mengungkapkan hal tersebut menjadi bagian dari komitmen jajarannya agar pembangunan NYIA bisa memberikan manfaat maksimal bukan hanya bagi warga Kulonprogo, tetapi juga bagi Pemkab Kulonprogo. MoU membuka kerja sama lebih lanjut agar peluang yang mungkin bisa dikerjasamakan atau disinergikan oleh kedua belah pihak memberikan kesempatan Pemkab Kulonprogo merasakan manfaat langsung dari adanya NYIA.
Advertisement
"Tidak menutup kemungkinan untuk kerja sama lainnya. Tapi yang saat ini sudah didiskusikan adalah terkait dengan penyediaan air minum sepanjang sifatnya saling menguntungkan, Insyaallah kami akomodasi," ujarnya seusai penandatanganan MoU, Senin.
Selain air bersih yang disediakan oleh PDAM Tirta Binangun, PT AP I juga berencana mengombinasikan lingkup usaha dari segmen lokal dan modern di dalam NYIA. NYIA akan mengakomodasi agar produk khas Kulonprogo bisa dijual di dalam NYIA, serta memberikan akomodasi kepada merek tertentu yang lebih populer untuk juga menjajakan produk mereka. "Karena kalau turis yang datang, mereka maunya membeli barang yang sudah mereka kenal," kata dia.
Bupati Kulonprogo, Hasto Wardoyo, mengatakan, penyediaan air bersih merupakan bagian penting yang perlu diawali dan harus segera ditindaklanjuti. Menurut dia, PDAM harus bekerja lebih keras karena sistem support penyediaan air bersih untuk NYIA berbeda dengan rumah tangga. Minimal PDAM harus segera menyediakan ground tank, membuat sumur dan debet air minimal sebesar 40 liter/detik. Sumber air yang akan digunakan antara lain dari Bendung Sapon dan sumur tanah.
Hasto mengakui untuk mengoptimalkan kemampuan PDAM dalam menyediakan dan mengelola air bersih dibutuhkan sokongan investasi yang tidak murah sekitar Rp200 miliar hingga Rp300 miliar. Dana tersebut diperlukan mulai dari setting up, water treatment hingga membangun jaringan sampai ke NYIA. "Kami merasa terkesiap, karena kami mampu menggandeng Pemerintah Pusat, BBWSSO untuk saluran primer. Bisa juga ke depan PDAM menjalin kerjasama dengan pihak ketiga swasta dalam bentuk KSO," katanya.
Poin penting lain dari MoU tadi, adanya pemberdayaan bagi UMKM dan Koperasi, agar warga dan UMKM tak hanya menjadi penonton. Secara teknik, langkah menyangkut ini juga harus mulai dimulai oleh Dinas Koperasi dan UMKM Kulonprogo.
Selain melakukan MoU, pada Senin, PT AP I juga menyerahkan secara simbolis bantuan sejumlah CSR kepada warga terdampak. Bantuan tersebut antara lain pemberian beasiswa senilai Rp665 juta kepada 136 pelajar dari lima desa terdampak pembangunan NYIA dan pelajar di sejumlah wilayah di Kulonprogo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Jelang Natal Saatnya Wisata Ziarah ke Goa Maria Tritis di Gunungkidul, Ini Rute dan Sejarahnya
Advertisement
Berita Populer
- Jumlah Penumpang KRL Jogja-Solo Terus Meningkat, Capai 27 Ribu Orang per Hari
- Petinggi Relawan Bepro Sambangi Yuni Astuti, Apresiasi Banyak Pemuda DIY Gabung ke Prabowo-Gibran
- Prakiraan Cuaca DIY Hari Ini, Potensi Hujan Lebat Terjadi Malam Hingga Dini Hari
- Mudah! Begini Cara Membeli Tiket KA Bandara YIA
- Jadwal Kereta Bandara YIA-Stasiun Tugu Jogja, Minggu 2 Desember 2023
Advertisement
Advertisement