Advertisement
3 Masalah Ini Jadi Penyebab Tingginya Kasus Bunuh Diri di Gunungkidul, Salah Satunya Asmara

Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Angka bunuh diri di Gunungkidul masih tinggi. Hingga minggu ketiga Desember ini tercatat 29 orang nekat mengakhiri hidupnya, 26 orang diantaranya melakukan tindakan tersebut dengan cara gantung diri.
Kasubag Humas Polres Gunungkidul, Iptu Anang Prastawa mengatakan selain dengan cara gantung diri, beberapa korban mengakhiri hidup dengan menenggak racun serangga dan menjeburkan diri ke sumur dan laut. “Selain itu ada percobaan bunuh diri juga tiga kasus,” ujar Anang, Rabu (19/12).
Advertisement
Anang mengungkapkan, dari hasil pemeriksaan yang dilakukan para petugas di lapangan dan keterangan keluarga, kejadian bunuh diri kerap kali dipicu oleh depresi. Baik depresi lantaran penyakit menahun maupun depresi lantaran himpitan ekonomi serta masalah asmara.
Diungkapkannya, untuk wilayah terjadinya kasus bunuh diri dapat dikatakan menyebar di seluruh kecamatan. Namun dari data pihaknya tercatat tiga kecamatan menempati urutan teratas. “Tepus paling banyak dengan enam kasus kemudian Playen dan Semin dengan empat kasus. Tapi rata-rata setiap kecamatan ada,” kata Anang.
Sementara jika melihat tahun sebelumnya sendiri pada 2016 terjadi 30 kasus bunuh diri dan pada 2017 mencapai 33 kasus bunuh diri, angka kali ini cenderung mengalami penurunan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Polisi Hanya Jerat Pasal Penculikan Terkait Kematian Kacab Bank di Jakarta
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Kereta Bandara YIA Xpress Selasa 16 September 2025
- Cegah Cyberbullying, Pelajar DIY Dibekali Literasi Digital Komunikasi Hati
- Jadwal SIM Keliling Bantul Selasa 16 September 2025
- Jadwal DAMRI Selasa 16 September 2025: Bandara YIA ke Jogja
- Warga Binaan Lapas Perempuan Wonosari Diedukasi Kesehatan Reproduksi
Advertisement
Advertisement