Advertisement
Hasil Penelitian, Penyu Mati di Pantai Congot Bukan karena Makan Sampah Plastik
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA - Teka-teki penyebab kematian penyu di Pantai Congot, Kecamatan Temon, Kabupaten Kulonprogo terjawab. Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) menggandeng Fakultas Biologi UGM melakukan observasi terhadap seekor penyu berjenis Lekang yang ditemukan mati semula diduga karena memakan sampah plastik tersebut.
Dosen Fakultas Biologi UGM Donan Satria Yudha mengungkapkan, ketika saya membedah isi perut penyu tersebut memang tidak ditemukan plastik. Timnya bongkar sampai perutnya tapi tidak ditemukan plastik sama sekali.
Advertisement
“Saya malah temukan ada ikan buntal di dalam perut penyu tersebut. Habis makan ikan buntal sepertinya," ungkap Donan, dalam keterangan tertulisnya, Rabu (26/12/2018).
Lebih lanjut, Donan menjelaskan jika berdasarkan foto yang beredar di media sosial, sepintas penyu yang ditemukan mati di Pantai Congot ini seperti mengeluarkan plastik dari lubang pembuangannya.
Tetapi setelah dilakukan pengecekan, kata Donan, benda yang diduga plastik itu bukanlah plastik melainkan organ dalam penyu yang keluar dari lubang pembuangan.
"Saya pegang, saya raba itu bukan plastik. Dari hasil rabaan memang bukan plastik tapi organ dalam yang keluar. Karena kalau matikan melembung dan pecah," tukas Donan.
Donan menyebut jika kematian penyu tersebut bukanlah disebabkan oleh plastik seperti yang banyak disampaikan sejumlah LSM dan penggiat anti kantong plastik. Meskipun demikian Donan menyebut jika penyebab kematian penyu tersebut harus dicari tahu lebih lanjut.
"Kemungkinan besar memang tidak mati karena plastik. Karena tidak kita temukan plastik dari penyu itu," kata Donan.
Sekedar informasi penyu berjenis Lekang ditemukan mati ini ditemukan oleh pemancing dan aktivis Wild Water Indonesia (WWI) Kulonprogo yang tengah mencari ikan. Penyu ini akhirnya dikubur di sekitar Pantai Congot.
Terlepas dari penyebab kematian penyu tersebut, tentunya pemerintah harus segera menerapkan manajemen sampah terpadu yang dapat meminimalisir terbawanya sampah hingga ke laut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Okezone.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Patahan Pemicu Gempa Membentang dari Jawa Tengah hingga Jawa Timur, BRIN: Di Dekat Kota-Kota Besar
Advertisement
Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII
Advertisement
Berita Populer
- BRI Bagikan Paket Sembako dan Santunan bagi Anak Yatim di Jogja
- Polda DIY Siapkan Antisipasi Lalu Lintas Selama Libur Lebaran 2024
- Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Jogja, Kamis 28 Maret 2024
- Jadwal KRL Jogja Solo Kamis 28 Maret 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu dan Lempuyangan
- Jadwal Kereta Bandara YIA Xpress Kamis 28 Maret 2024, Tiket Rp50 Ribu
Advertisement
Advertisement