Advertisement
Warga Kalibawang Jadi Korban Meninggal Tsunami Selat Sunda, Anaknya Belum Ditemukan

Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO--Salah seorang warga Dusun Kisik, Desa Banjararum, Kecamatan Kalibawang, Very Riodo Sipayung, 38, menjadi korban meninggal dunia dalam peristiwa tsunami di Selat Sunda, Sabtu (22/12/2018) lalu. Anak korban, Xean Gilbert Pradita, 6, hingga Rabu (26/12/2018) pukul 14.50 WIB, belum ditemukan.
Kepala Dusun Kisik, Sigit Haryadi mengungkapkan Very dan Xean menjadi korban tsunami saat mereka mengikuti gathering perusahaan tempatnya bekerja di Pantai Tanjung Lesung, Padeglang, Banten, Sabtu. Mereka pergi bersama Yeni Dwi Ariyanto, 40, (suami) dan kedua anaknya, Samuel Gibran Savares dan Mahesa Dwi Pradita.
Advertisement
"Saya ditelepon suami korban [Yeni] kemarin pagi [Senin], mengabarkan dirinya mendapat kecelakaan sewaktu mengadakan gathering dari perusahaan istrinya di Tanjung Lesung," kata Sigit, Rabu (26/12/2018) siang.
Lewat sambungan telepon kepada Sigit, Yeni menceritakan dirinya bersama keluarga tersapu ombak besar saat mengikuti gathering di pinggir pantai sekitar pukul 21.00 WIB. Ombak tersebut menyapu semua orang termasuk dia dan keluarganya. Istrinya, Very dan anak nomer tiga, Xean hanyut. Sedangkan dirinya dan dua anaknya selamat.
Very baru bisa dievakuasi pada Minggu (23/12/2018). Sementara Xean sampai saat ini belum ditemukan. Adapun untuk Yeni, Samuel Gibran Savares dan Mahesa Dwi Pradita selamat dan telah dirawat di RS Tangerang. Jenazah Very telah dimakamkan di pemakaman umum Kisik Banjararum Kalibawang Kulonprogo pada Selasa (25/12/2018) kemarin. Saat ini pihak keluarga masih menunggu kepastian tim SAR dalam upaya pencarian Xean.
Sebelumnya, warga Dusun Seworan, Desa Triharjo, Kecamatan Wates, Isti Widiasih, 73, juga menjadi salah satu korban tewas dalam bencana Tsunami yang menerjang Pantai Tanjung Lesung, Padeglang, Banten. Korban sempat dirawat di salah rumah sakit di Banten, namun pada Senin (24/12/2018) pagi dinyatakan meninggal dunia.
"Kami dapat kabar keluarga jadi korban pada Minggu siang. Tapi ibu mertua saya dinyatakan meninggal baru tadi pagi," kata salah seorang menantu korban, Sigit Susetya saat ditemui awak media di rumah duka, Senin siang.
Sigit mengatakan, mertuanya pergi ke Pantai Tanjung Lesung untuk berlibur bersama lima anggota keluarganya. Masing-masing adalah Arif Rokhian, 45, (menantu), Puji Astuti, 44, (anak), serta tiga orang cucu yakni Hafiz Cahya Romadhon, Muhammad Ardi Darmogo, Fathatul Khanufa Jikan.
Mereka menginap di salah satu hotel ketika kantor Puji Astuti yaitu Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset (DPPKA) Kabupaten Serang tengah mengadakan gathering. "Kalau berangkatnya sejak hari Selasa, ibu [Isti] dijemput untuk liburan sekalian ikut gathering Puji yang bekerja di Pemkab Serang [Banten] di Pantai Tanjung Lesung," kata Sigit.
Pada Sabtu malam saat tsunami menerjang, hotel yang ditempati Isti bersama kelima anggota keluarga ikut terdampak. Seluruh anggota keluarga tersebut menjadi korban. Ardhi dan Hafiz mengalami luka ringan. Puji Astuti harus menjalani operasi limpa dan masih di rawat di ICU. Arif dan Roikhan masih dalam perawatan lantaran mengalami luka benturan. Sementara Isti meski sempat dirawat, pada Senin pagi dinyatakan meninggal dunia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

19% Lahan di Jateng Belum Bersertifikat, Pemprov dan Kementerian ATR/BPN Siap Kolaborasi Sertifikasi Tanah Tak Bertuan
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal KA Bandara Jogja Terbaru Hari Ini, Kamis 17 April 2025, Naik dari Stasiun Tugu Jogja hingga YIA
- Jadwal dan Lokasi Layanan Perpanjangan SIM di Kulonprogo, Kamis 17 April 2025
- Jadwal dan Tarif Angkutan DAMRI di Jogja, Kamis 17 April 2025
- Jadwal dan Lokasi Layanan Perpanjangan SIM di Sleman, Kamis 17 April 2025
- Prakiraan Cuaca di Jogja Hari Ini, Kamis 17 April 2025, Hujan Ringan Mungkin Terjadi
Advertisement