Advertisement
Pembebasan Lahan Bedah Menoreh Pakai Danais
Advertisement
- Harianjogja.com, KULONPROGO --Perencanaan pengadaan tanah untuk kelanjutan pembangunan jalur Bedah Menoreh akan tetap diusulkan menggunakan Dana Keistimewaan (danais).
Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPU-PKP) Kulonprogo, Nur Cahyo Wibowo mengungkapkan saat ini proyek pengerjaan jalur bedah menoreh yang menjadi tanggung jawab Pemkab sebanyak 20% dari ruas Prangkokan-Ngori. Pekerjaan masih melanjutkan pembangunan badan jalan, talut dan pengerukan bukit. Pemkab sudah mengusulkan penggunaan Danais untuk pembiayaan pembangunan bedah menoreh, namun dari Pemda DIY memilih untuk fokus untuk pembiayaan pengadaan tanah.
"Pembebasan lahan rencananya dari propinsi mau dimasukkan dalam [APBD] perubahan danais untuk perencanaan [pengadaan tanahnya]. Ditargetkan, panjang jalan yang dibebaskan mulai dari Jalan Nasional [Wates-Purworejo] yang merupakan mulut NYIA sampai Kecamatan Kokap, panjangnya kira-kira 12 Kilometer," ungkapnya, Minggu (13/1/2019).
Advertisement
Perencanaan pengadaan tanah sepanjang 12 Kilometer itu menjadi prioritas proyek 2019. Diperkirakan, pengadaan tanah tersebut membutuhkan dana sebesar Rp2 miliar. Tahapan meliputi identifikasi bidang yang ada di lokasi hingga turunnya Izin Penetapan Lokasi (IPL) dari Gubernur DIY. Pada 2018 sudah dilakukan studi kelayakan bedah menoreh sepanjang 25 kilometer. Pada 2019, target programnya adalah menyelesaikan detail engineering design (DED) oleh Pemda DIY.
"Prioritas nanti pembebasan tanah, semoga pelaksanaannya lancar, masyarakat mendukung," tuturnya.
Pembangunan kawasan menoreh akan menyesuaikan dengan DED, antara lain, perbaikan jalan. Selain itu, jalan di bawah rel yang berada di Kebonrejo akan dibangun menjadi jalan layang karena tidak direkomendasikan berbentuk underpass.
Kepala DPU PKP Kulonprogo, Gusdi Hartono menyatakan, saat ini proyek sudah memasuki pelebaran jalan, agar bidang yang digunakan untuk jalur bedah menoreh standar menjadi 14 meter.
Bupati Kulonprogo, Hasto Wardoyo menyatakan, pembebasan lahan bedah menoreh menggunakan danais. Setidaknya ada beberapa wilayah di Kulonprogo yang bisa dibangun menggunakan danais, yaitu bedah menoreh dan kawasan perkotaan. Untuk pembebasan lahan bedah menoreh menggunakan APBD Kulonprogo 2018 yang menjadi target proyek 2018 hingga 2019, pihaknya sudah membebaskan lahan sepanjang enam kilometer, di Purwosari, Kecamatan Girimulyo.
Hasto memperkirakan, untuk membiayai pembebasan lahan yang akan diperlebar menjadi 18 meter dengan panjang 52 Km, maka dibutuhkan anggaran sekitar Rp300 miliar. Namun bila perlebaran menjadi lebih besar lagi, tentu biaya yang dibutuhkan juga akan bertambah besar. "Tapi itu belum detail [menghitungnya]," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Patahan Pemicu Gempa Membentang dari Jawa Tengah hingga Jawa Timur, BRIN: Di Dekat Kota-Kota Besar
Advertisement
Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII
Advertisement
Berita Populer
- Jalur Trans Jogja dan Tarifnya, Cek di Sini!
- DPRD DIY Setujui Perubahan Propemperda DIY Tahun 2024
- Tol Jogja-Solo Beroperasi Gratis untuk Mudik Lebaran 2024, Ini Ketentuan Mobil Melintas dan Pintu Keluar Masuknya
- Farmasi UAD Kembali Giatkan Sekolah Lansia Segar Guna Tingkatkan Kesehatan Lansia di Wirobrajan
- Stok Darah dan Layanan Donor Darah di PMI Kabupaten & Kota di DIY, Kamis 28 Maret 2024
Advertisement
Advertisement