Advertisement
Ini Dia, di Sleman, Rumah Rusak karena Pohon Tumbang Disubsidi Pemerintah

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN--Hujan lebat dan angin kencang yang terjadi di wilayah Sleman pada Kamis (24/1/2019) lalu mengakibatkan sejumlah pohon tumbang. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman akan memberikan subsidi kepada warga yang rumahnya mengalami kerusakan disebabkan pohon tumbang.
"Jadi jika ada kejadian pohon tumbang menimpa rumah, kami hitung kerugiannya. Untuk masyarakat tidak mampu, kami ganti 80 persen dari total kerugian, jika masyarakat mampu, 50 persen dari total kerugian. Kami punya anggarannya untuk itu," kata Kepala Pelaksana BPBD Sleman Joko Supriyanto, Jumat (25/1/2019).
Advertisement
Lebih lanjut, ia mengatakan, seluruh wilayah di Sleman memiliki potensi diguyur hujan dan angin yang menyebabkan pohon tumbang. Bahkan kata dia, setiap hujan, selalu ada laporan pohon tumbang yang masuk.
"Sampai saat ini, belum ada laporan korban jiwa, hanya kerusakan rumah, tim dan relawan juga dilapangan selalu membantu proses evakuasi pohon tumbang," ucap dia.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman Makwan mengungkapkan, hujan yang terjadi pada Kamis (24/1/2019) menyebabkan pohon tumbang di lima titik. "Ada di Wukirsari Cangkringan, Purwobinangun Pakem, Sendangagung Minggir, dan Tirtomartani Kalasan," ujar dia.
Pohon-pohon tumbang tersebut, lanjut dia, tidak hanya menimpa rumah, namun juga menutup akses jalan dan menimpa jaringan listrik. "Proses penanganan sudah terkondisi," jelas dia.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau agar masyarakat waspada dengan potensi bencana hidrometeorolgi seperti longsor, banjir, dan angin kencang. Kondisi ini diperkirakan akan berlangsung hingga 30 Januari mendatang.
Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Mlati, Agus Sudaryatno mengatakan agar masyarakat mewaspadai potensi genangan, banjir dan longsor yang bisa saja terjadi. Selain itu, pihaknya juga mengimbau agar tidak berlindung di bawah pohon. Sebab, angin kencang yang terjadi bisa saja merubuhkan pohon maupun baliho.
"Masyarakat yang berada di pesisir pantai juga diimbau waspada ancaman gelombang tinggi. Potensi gelombang tinggi itu berkisar antara 2,5 meter hingga lima meter dan diperkirakan terjadi di perairan selatan DIY," ucap dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Begini Cara Masuk Gratis ke Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko Khusus Bulan Juli 2025
Advertisement
Berita Populer
- Libur Sekolah, Museum Sandi Ramai Dikunjungi Wisatawan Keluarga
- Leptospirosis di Jogja Meningkat Signifikan, Ada 18 Kasus dengan Lima Kematian
- Asrama Sekolah Rakyat BBPPKS Purwomartani Sleman Siap Ditempati, Begini Fasilitasnya
- Jadwal KRL Jogja Solo Terbaru, Naik dari Stasiun Tugu Turun di Palur, Rabu (9/7/2025)
- Jadwal KRL Solo Jogja Hari Ini, Rabu (9/7/2025), Naik dari Stasiun Palur, Jebres, Purwosari dan Solo Balapan
Advertisement
Advertisement