Misteri 13 Menit Raih Best Cover IPMA
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA--Surat Kabar Harian Jogja kembali menyabet penghargaan Gold/Silver Winner sebagai koran berkover terbaik kategori Best Java Newspaper dalam ajang The 10th Indonesia Print Media Awards (IPMA) 2019.
Penghargaan diserahkan di Gedung Siola, Kota Surabaya, Jawa Timur, Kamis (7/2/2019) malam dan diterima Redaktur Pelaksana Harian Jogja Nugroho Nurcahyo.
Advertisement
Pada 2019 ini, Harian Jogja menang atas sampul edisi Edisi 3.657, Selasa Pon 30 Oktober 2019. Edisi tersebut mengambil judul headline Misteri 13 Menit. Tajuk itu dipilih untuk menggambarkan tabir yang masih menyelimuti 13 menit penerbangan Lion Air yang berakhir nahas menghunjam perairan di utara Tanjung Karawang, Jawa Barat, pada 29 Oktober 2018 lalu.
Kover menggambarkan lautan dengan rangkaian bunga membentuk badan burung besi jenis Boeing 737 Max 8, pesawat yang masih berusia pakai kurang dari tiga bulan. Vignet gelap yang memunculkan efek hightlight pada bagian bunga-bunga menjadi simbol gambaran rasa duka cita redaksi atas peristiwa bencana aviasi yang merenggut 189 jiwa tersebut.
Tak lupa redaksi membubuhkan kode pesawat nahas, PK-LQP dan JT 610 berikut nama-nama korban yang tercatat dalam manifes penerbangan.
Pemimpin Redaksi Harian Jogja, Anton Wahyu Prihartono mengatakan dengan penghargaan yang diterima kali ini, Harian Jogja sudah mendapat sembilan penghargaan sebagai koran bersampul muka terbaik kategori surat kabar harian regional Jawa. Ini dihitung sejak penyelenggaraan IPMA perdana pada 2010.
Menurut Anton, desain merupakan elemen penting setelah konten. Oleh karenanya, Harian Jogja selalu berusaha menampilkan desain atraktif dan segar. “Perpaduan konten berkualitas dan tampilan desain yang menarik menghasilkan surat kabar yang segar dan menarik. Komitmen inilah yang kami sajikan kepada pembaca Harian Jogja,” kata dia,
Anton menegaskan penghargaan yang diterima ini merupakan buah konsistensi dalam bekerja dari seluruh tim, baik Tim Redaksi maupun Produksi. “Setiap tahun kami menerima penghargaan kover terbaik. Sampul desain memang cukup penting, tapi tantangan bagi kami adalah istikamah menyajikan konten berita yang lebih memikat dan berbobot,” kata Anton.
Menteri Kominfo Rudiantara yang turut membuka acara penghargaan IPMA 2019, mengatakan di tengah era disrupsi teknologi digital, media cetak tidak perlu gamang. "Yang paling utama adalah menjaga konten, profesionalisme jurnalis, dan cara penyajian informasi. Medium penyampaian informasi selalu berubah mengikuti zaman. Dan saya yakin perusahaan pers selalu bisa menyesuaikan dengan kebutuhan zaman," ujarnya.
IPMA merupakan forum tahunan kompetisi kover media cetak nasional berupa majalah, tabloid, dan surat kabar harian yang diselenggarakan sejak 2010 dan diinisiasi oleh Serikat Perusahaan Pers (SPS). Malam penghargaan ini dihadiri pengelola media dari seluruh Indonesia dan para pemerhati media.
Selain IPMA, diumumkan pula pemenang kompetisi sampul media internal korporasi dan lembaga (Indonesia inhouse Maga zine Awards/InMA), desain rubrik anak muda di Surat Kabar Harian di Indonesia (Indonesia Young Readers Awards/IYRA), dan Sampul Pers Mahasiswa Indonesia (Indonesia Student Print Media Awards/ISPRIMA).
Tahun ini, IPMA memasuki tahun kesepuluh, InMA untuk kedelapan kalinya, IYRA keenam kalinya, dan ISPRIMA tahun kedelapan penyelenggaraannya. Pada tahun ini pula, acara penghargaan bagi dosen dan peneliti tentang media (IMRAS) digelar secara bersamaan dengan penghargaan IPMA dari sebelumnya diselenggarakan terpisah. Khusus IPMA dibagi menjadi empat kategori besar, yakni kategori surat kabar, kategori tabloid, kategori majalah lokal, dan kategori majalah lisensi.
Direktur Eksekutif SPS, Asmono Wikan, mengatakan tema Kreativitas Tanpa Batas di Era Disrupsi dipilih panitia untuk mengisyaratkan sebuah pesan mendalam, bahwa meski industri media cetak sedang berada dalam kondisi kurang bagus, kreativitas penyajian konten harus diperkaya dengan ide-ide baru yang lebih mendekatkan diri dengan pembaca saat ini. “Agar kepercayaan publik terhadap media terutama cetak tetap terjaga,” kata dia.
Itulah sebabnya pula, pada IPMA 2019 ini dimunculkan kompetisi baru berupa kategori konten, untuk melengkapi kategori sampul muka yang sudah berlangsung selama satu dekade terakhir. Kompetisi bergengsi yang digelar setiap tahun ini melibatkan dewan juri yang kompeten di berbagai bidang, mulai bidang merek atau branding, komunikasi massa, periklanan (kreatif), marketing, fotografi, dan desain visual.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Sinergi PLKK untuk Pelayanan Kecelakaan Kerja yang Lebih Cepat
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Kisah Ilustrator, Dari Banguntapan, Gundala dan Gojira Menyala di GBK
- Dinas Kebudayaan Gelar Malam Anugerah Kebudayaan dan Launching Aplikasi SIWA
- Pemkab Bantul Kembali Bagikan 250 Pompa Air Berbahan Bakar Gas ke Petani
- KPH Yudanegara Minta Paguyuban Dukuh Bantul Menjaga Netralitas di Pilkada 2024
- Mendorong Pilkada yang Inklusif dan Ramah Difabel
Advertisement
Advertisement