Advertisement

Dishub Sleman: Pemasangan Lampu di Jalur Evakuasi Merapi Tak Bisa Dilakukan Bersamaan

Yogi Anugrah
Kamis, 14 Februari 2019 - 18:20 WIB
Arief Junianto
Dishub Sleman: Pemasangan Lampu di Jalur Evakuasi Merapi Tak Bisa Dilakukan Bersamaan Seorang Pengendara motor melewati jalur evakuasi yang menghubungkan Desa Wukirsari dan Desa Glagaharjo, Selasa (12/2/2019). - Harian Jogja/Yogi Anugrah

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Persoalan minimnya jalan di jalur evakuasi langsung ditindaklanjuti oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman.

Dinas Perhubungan Sleman (Dishub) berencana menambah lampu penerangan di beberapa titik jalur evakuasi Gunung Merapi. Setidaknya ada 32 titik yang bakal disasar oleh Dishun Sleman.

Advertisement

Kasi Penerangan Jalan Umum (PJU) Dinas Perhubungan (Dishub) Sleman Wahyu Estijanto mengatakan pemasangan lampu itu tak bisa dilakukan secara bersamaan. Keterbatasan anggaran, kata dia, memaksa Dishub Sleman untuk memasang penerangan di jalur evakuasi itu secara bertahap.

"Akan dipasang di ruas jalan mulai dari Dusun Ngepring hingga Turgo, sebab di ruas jalan itu hanya ada tiang listrik tanpa dilengkapi PJU. Padahal jalur itu difungsikan sebagai jalur evakuasi. Sehingga nanti setiap tiang akan dipasang satu JPU, artinya akan ada 32 titik yang dipasang," kata dia, Kamis (14/2/2019).

Tak hanya itu pihaknya juga segera menambah PJU di 12 barak pengungsian Gunung Merapi. Barak-barak tersebut merupakan milik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman. "Jumlahnya bermacam-macam, ada yang per titik barak satu PJU, ada yang dua. Ini juga sebagai langkah antisipasi saat erupsi Merapi," ucap dia.

Kepala Dishub Sleman Mardiyana mengatakan jajarannya telah menyurvei delapan titik jalur evakuasi yang minim penerangan. Di antaranya ada di wilayah Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan dan Sudimoro, Kecamatan Pakem.

“Memang, pemasangan lampu penerangan di jalur evakuasi sejauh ini belum dilakukan secara menyeluruh. Sebagian lampu sudah di pasang. Sebagian lagi baru pengadaan,” katanya.

Sebelumnya, Kepala Desa Kepuharjo Heri Suprapto mengatakan saat ini jalur evakuasi dan rambu-rambu petunjuk evakuasi yang ada di wilayah Desa Kepuharjo sudah dalam kondisi bagus. Menurut dia satu-satunya kendala hanya soal penerangan jalan yang jumlahnya masih minim. "Penerangan jalan di jalur evakuasi ada saat ini hanya seadanya yang dipasang dari swadaya masyarakat, namun jumlahnya masih minim karena terkendala jaringan listrik," kata dia.

Dia mengatakan Desa Kepuharjo memerlukan sekitar 25 lampu penerangan jalur evakuasi, khususnya untuk di Jalan Kopeng-Tangkisan, Geblok-Kopeng, dan Glagahmalang-Sidorejo. "Atau paling tidak untuk di titik kumpul, seperti Masjid Manggong, Masjid Pagerjurang dan Lapangan Desa Kepuh," ujarnya.

Senada, Kepala Desa Glagaharjo, Suroto mengatakan selama ini lampu penerangan yang ada di jalur evakuasi dipasang oleh masyarakat sekitar dengan kondisi yang seadanya. "Untuk lampu penerangan yang besar, jika mengambil titik-titik yang strategis, kurang lebih butuh 15 titik, sekitar tujuh kilometer dari pasar Glagaharjo butuh sampai ke Dusun Kalitengah lor, Dusun paling atas," ucap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Dipimpin Nana Sudjana, Ini Sederet Penghargaan Yang Diterima Pemprov Jateng

News
| Kamis, 25 April 2024, 17:17 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement