Advertisement

Waduh, Jalur Evakuasi Merapi Kurang Penerangan

Yogi Anugrah
Rabu, 13 Februari 2019 - 12:57 WIB
Nina Atmasari
Waduh, Jalur Evakuasi Merapi Kurang Penerangan Seorang Pengendara motor melewati jalur evakuasi yang menghubungkan Desa Wukirsari dan Desa Glagaharjo, Selasa (12/2/2019). - Harian Jogja/Yogi Anugrah

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN- Gunung Merapi tengah rutin menunjukkan aktivitasnya, namun jalur evakuasi yang ada justru minim penerangan. Kondisi ini dikhawatirkan memperlambat proses evakuasi jika suatu waktu terjadi erupsi Merapi.

Kepala Desa Kepuharjo Heri Suprapto mengatakan, saat ini, jalur evakuasi dan rambu-rambu petunjuk evakuasi yang ada di wilayah Desa Kepuharjo dalam kondisi yang bagus, hanya saja, kata dia, penerangan jalan di jalur evakuasi jumlahnya masih minim.

Advertisement

"Penerangan jalan di jalur evakuasi ada saat ini hanya seadanya yang dipasang dari swadaya masyarakat, namun jumlahnya masih minim karena terkendala jaringan listrik," kata dia pada Selasa (12/2/2019).

Untuk kebutuhan jumlahnya, ia mengatakan Desa Kepuharjo membutuhkan sekitar 25 lampu penerangan jalur evakuasi, untuk di Jln Kopeng-Tangkisan, Geblok-Kopeng, Glagahmalang-Sidorejo.

"Atau paling tidak untuk di titik kumpul, seperti Masjid Manggong, Masjid Pagerjurang, Lapangan Desa Kepuh," tambah dia.

Terkait dengan kondisi masyarakat, ia mengatakan masyarakat Kepuharjo sudah sering mendapatkan sosialisasi dari Balai Penyelidikan Pengembangan Teknologi Kegunungapian dan Geologi (BPPTKG) sehingga sudah mengerti apa yang harus dilakukan jika terjadi sesuatu.

"Kemarin juga ada suara gemuruh, namun masyarakat tidak panik karena sudah paham, yang justru khawatirnya dari wisatawan, karena tidak tahu jika terjadi sesuatu apa yang harus dilakukan," ucap dia.

Hal senada juga diungkapkan oleh Suroto, Kepala Desa Glagaharjo, ia mengatakan selama ini lampu penerangan yang ada di jalur evakuasi dipasang oleh masyarakat sekitar dengan kondisi yang seadanya.

"Untuk lampu penerangan yang besar, jika mengambil titik-titik yang strategis, kurang lebih butuh 15 titik, sekitar 7 KM, dari pasar Glagaharjo butuh sampai ke Dusun Kalitengah lor, Dusun paling atas," ucap dia.

Sementara itu, Tim Sar Cangkringan telah melakukan pemasangan rambu-rambu berupa spanduk bertuliskan jalur evakuasi pada Senin (11/2/2019), rambu-rambu itu dipasang di 10 titik keramaian mulai dari Dusun Petung dan Tangkisan, Desa Umbulharjo hingga Desa Wukirsari.

"Ini bagian dari mitigasi kami sebagai SAR yang ada di cangkringan ini, tentunya untuk pengurangan resiko bencana, kita harus mengantisipasi hal dari yang kecil seperti pemasangan rambu evakuasi, untuk memberikan rasa aman," ucap Komandan SAR Cangkringan, Joko Irianto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Penyelundupan Paket Ganja via Ekspedisi Berhasil Digagalkan, Ini Kronologinya

News
| Jum'at, 29 Maret 2024, 22:17 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement