Advertisement

Harga Cabai di Pasar Tradisional Cenderung Stabil

Rahmat Jiwandono
Kamis, 14 Februari 2019 - 21:15 WIB
Yudhi Kusdiyanto
Harga Cabai di Pasar Tradisional Cenderung Stabil Tumpukan cabai di salah satu kios milik pedagang di Pasar Argosari, Wonosari, Rabu (13/2/2019). - Harian Jogja/Rahmat Jiwandono

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Gejolak harga cabai di sejumlah daerah tak berimbas ke Gunungkidul. Berdasar pantauan Harian Jogja, Rabu (13/2/2019), harga cabai merah di sejumlah pasar tradisional di Gunungkidul terpantau stabil. Di Pasar Argosari, Wonosari, harga cabai merah berada di kisaran Rp15.000 per kilogram.

Di daerah lain di DIY, harga cabai anjlok. Di Kulonprogo misalnya, harga cabai turun Rp5.000 untuk setiap kilogram. Di Sleman, para petani cabai terancam gagal panen karena tanaman diserang hama patek.

Advertisement

Seorang pedagang di Pasar Argosari, Menuk, menyatakan harga cabai merah cenderung fluktuatif mengikuti ketersediaan dan pasokan. Menurutnya, saat pasokan berkurang harga langsung naik. Saat masuk panen raya, harga turun. “Biasanya naik turunnya harga hanya berkisar Rp1.000 saja,” kata Menuk, Rabu.

Menuk mengaku memperoleh pasokan cabai dari berbagai daerah penghasil, salah satunya dari petani cabai di Kecamatan Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah. “Saat kulakan saya biasanya beli sekitar 30 kilogram,” ujarnya.

Kepala Seksi (Kasi) Distribusi Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Gunungkidul, Sigit Haryanto, mengatakan saat ini harga cabai masih relatif stabil. Hal itu dilihat dari berbagai jenis varian cabai yang dijual di pasar. “Saat ini harga cabai merah keriting per kilogram berkisar Rp15.000, cabai merah biasa Rp14.000, untuk harga cabai rawit merah Rp19.000 serta cabai rawit hijau Rp10.000 per kilogram,” kata dia, Rabu.

Sigit menyatakan jajarannya setiap hari menerjunkan tim untuk mengecek perkembangan harga kebutuhan pokok di sejumlah pasar tradisional. “Kami mempunyai batasan ketidakwajaran harga jika harga cabai naik menjadi Rp30.000 per kilogram, maksimal kenaikannya Rp25.000 per kilogram,” katanya.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Gunungkidul, Bambang Wisnu Broto, menyatakan saat ini komoditas tanaman cabai tidak terlalu banyak ditanam di Gunungkidul. Meski demikian hal itu tidak terlalu berpengaruh terhadap kenaikan harga karena stok masih ada. “Di Gunungkidul luas lahan yang ditanami cabai hanya sekitar delapan hektare. Ada satu hektare lahan yang terkena hama patek,” ujar dia.

Menurutnya setiap satu hektare lahan cabai mampu menghasilkan tiga sampai empat ton cabai. Untuk Gunungkidul, wilayah penghasil cabai berada di Kecamatan Wonosari, Karangmojo, dan Playen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Jadwal Buka Depo Sampah di Kota Jogja

Jadwal Buka Depo Sampah di Kota Jogja

Jogjapolitan | 5 hours ago

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Rumah Tersangka Korupsi Timah Harvey Moeis Digeledah Kejagung, Sejumlah Kendaraan Mewah Disita

News
| Sabtu, 20 April 2024, 10:47 WIB

Advertisement

alt

Kota Isfahan Bukan Hanya Pusat Nuklir Iran tetapi juga Situs Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Jum'at, 19 April 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement