Advertisement
Hebat, Jumlah Penerima PKH di Bantul yang Mengundurkan Diri karena Sudah Mandiri Terus Bertambah
Warga mengantri mengambil dana Program Keluarga Harapan (PKH). - Bisnis/Paulus Tandi Bone
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Warga penerima bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) dari Kementerian Sosial (Kemensos) yang mengundurkan diri di Bantul terus bertambah. Setelah 22 keluarga di Banguntapan mengundurkan diri, kini empat keluarga di Kecamatan Bambanglipuro melakukan hal yang sama dengan alasan yang sama, yakni merasa sudah mampu mandiri.
Pendamping PKH Kecamatan Bambanglipuro, Anggara Nur Rahmat, mengatakan empat keluarga penerima PKH yang mengundurkan diri itu, tiga di antaranya mengundurkan diri pada Januari-Februari tahu ini. Sementara satu keluarga mengundurkan diri per September tahun lalu. “Sebelumnya mereka tercatat sebagai penerima PKH sejak 2016-2017 lalu,” kata dia kepada Harianjogja.com, Sabtu (16/2).
Advertisement
Pengunduran diri itu, kata dia, disampaikan melalui surat tertulis yang ditandatangani langsung oleh penerima PKH. Dia mengatakan Alasan pengunduran diri karena keempat keluarga itu merasa sudah mandiri. "Ada yang sudah punya usaha konveksi, ada yang buka toko kelontong, ada yang sudah memiliki gerai telepon seluler. Satu lagi mengundurkan diri karena suaminya diterima bekerja di pelayaran," ucap Anggara.
Sebagai catatan, total penerima PKH di Bambanglipuro tahun ini sebanyak 3.870 keluarga. Angka itu menurun ketimbang tahun lalu yang mencapai 3.925. Selain lantaran mengundurkan diri, penurunan angka itu juga disebabkan hasil validasi data yang menunjukkan si penerima sudah tak memenuhi syarat sebagai penerima PKH. “Misalnya anaknya sudah lulus sekolah, atau penerima sudah meninggal dunia, serta pindah domisili,” ujar dia.
BACA JUGA
Berdasarkan data Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Bantul, total penerima PKH di Bantul tahun ini sebanyak 64.656 keluarga. Terbanyak ada di Kecamatan Sewon 5.045 keluarga, dan paling sedikit di Kecamatan Kretek 2.242 orang. Jumlah penerima PKH itu menurun di banding 2017 sebanyak 64.613 keluarga.
Dari jumlah penerima PKH tersebut yang sudah mengundurkan diri sampai Februari ini sebanyak 199 keluarga. Sebelumnya Asisten Sekretaris Daerah Bidang Sumber Daya dan Kesejahteraan Rakyat, Totok Sudarto mengimbau warga penerima PKH yang sudah mampu secara ekonomi agar naik kelas atau tidak lagi menerima PKH. "Artinya dia sudah lepas dari garis kemiskinan, dan alhamdulillah itu di beberapa tempat sudah luar biasa [banyak yang mengundurkan diri]," kata Totok.
Totok mengatakan penerima PKH yang menundurkan diri karena merasa sudah tidak miskin itu awalnya dilakukan oleh ibu Saenah, penjual pentol tusuk, kemudian menginspirasi yang lainnya untuk melakukan hal yang sama di beberapa kecamatan dengan mengembalikan kartu kartu miskin ke Pemkab.
Dia berharap gerakan masyarakat untuk keluar dari kemskinan diharapkn dapat menurunkan angka kemiskinan di Bantul. Diketahui berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik (BPS) angka kemiskinan di Bantul 2018 sebanyak 134.835 jiwa atau 13.43% dari total jumlah penduduk. Jumlah tersebut menurun sedikit di banding 2017 sebanyak 139.666 jiwa atau 14.07%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Sate Klathak Mbah Sukarjo Hadirkan Kuliner Khas di Pusat Kota
Advertisement
Berita Populer
- Partisipasi Ayah Ambil Rapor di SMAN 6 Jogja Baru 30-40 Persen
- DPP Kota Jogja Pastikan Daging Sapi Aman Jelang Libur Akhir Tahun
- Kejari Bantul Dalami Dugaan Penyelewengan APBKal Wonokromo
- Perayaan Hari Ibu Soroti Tantangan dan Peran Strategis Perempuan
- Irigasi Karangtalun Sleman Ditingkatkan untuk Percepat Masa Tanam
Advertisement
Advertisement




