Advertisement

Pelaku Usaha di Parangtritis Siap Ditata Asal Diberi Solusi

Ujang Hasanudin
Selasa, 19 Februari 2019 - 10:37 WIB
Sunartono
Pelaku Usaha di Parangtritis Siap Ditata Asal Diberi Solusi Wisatawan sedang bermain air di Pantai Parangtritis, Kretek, Bantul, Rabu (16/5/2018). - Harian Jogja/Ujang Hasanudin

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL--Para pelaku usaha di Parangtritis, Kecamatan Kretek, Bantul mengaku siap ditata demi kenyamanan Pantai Parangtritis. Namun mereka berharap penataan yang dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul tidak menghilangkan mata pencaharian yang selama ini mereka andalkan.

Pemkab Bantul 2019 ini akan melanjutkan penataan Pantai Parangtritis. Bahkan semua bangunan usaha di bagian selatan jalan cor blok harus sudah bersih sebelum liburan Idulfitri tahun ini. "Kami ini mau-mau saja ditata tapi mau ditempatkan dimana sampai sekarang belum jelas," kata Supri, salah satu pengelola kolam renang kepada Harian Jogja, di Parantritis, Minggu (17/2/2019).

Advertisement

Supri mengaku sampai saat ini belum menerima undangan sosialisasi dari Pemkab Bantul. Ia menduga sosialisasi baru dilakukan terhadap pihak-pihak tertentu, seperti perangkat desa. Ia mengatakan saat di selatan jalan cor blok dari Parangtritis sampai timur Parangkusumo ada 15 kolam renang, 10 di antaranya sudah ada sejak 2006 lalu. Sisanya baru dibangun sejak dua tahun terakhir.

Keberadaan kolam itu diakuinya sangat membantu bagi wisatawan untuk membilas setelah mandi di laut. Terlebih lagi buat anak-anak yang tidak boleh mandi di laut sehingga pilihannya adalah mandi di kolam renang dengan pemandangan laut. "Kalau mau dipindah kami ya kemana? Kalau terlalu jauh dengan pantai apakah wisatawan mau mampir?," ujar Supri.

Kekhawatiran Supri ini berkaca pada ratusan kios yang dibangun Pemkab Bantul di Mancingan, Parangtritis, kini mangkrak. Padahal keberadaan kios yang dibangun pada 2007 itu untuk merelokasi pedagang di sekitar jalan cor blok. Namun kios-kios itu kini banyak yang tidak dimanfaatkan karena sepi pengunjung.

Berdasarkan pantauan, ada ratusan kios yang mangkrak dan tidak dirawat, atap kios banyak yan bocor. Beberapa kios hanya digunakan sebagai tempat penyimpanan barang dagangan karena pedagang berjualan di sisi jalan cor blok. Martina, 57, salah satu penghuni kios yang masih bertahan mengaku secara pribadi ingin pindah mendekati pantai minimal di sisi jalan cor blok seperti pedagang lainnya, namun ia sudah tidak kebagian tempat.

Selain itu ia sudah tidak kuat untuk mengangkut barang dagangan. Penjual makanan dan minuman ini memilih bertahan dan berharap dagangannya laku, "Harusnya dibuat aturan kalau parkir bus ya deket kios sini," ucap dia. Saat ini, bus-bus rombongan pariwisata hanya diarahkan ke tempat parkir di bagian timur kios sehingga area kios milik pemkab sepi.

Keluhan lain diungkapkan Heru, pemilik jasa usaha penyewaan payung. Sejak lima tahun lalu ia bersama temannya membuka usaha itu. "Kami senang aja ditata tapi mau dikemanakan," ucap dia. Heru berdalih wisatawan banyak yang mencari tempat berteduh terutama pada siang hari. Sementara posisi warung dan pohon jaraknya terlalu jauh.

Tidak hanya jasa sewa payung yang berjejer hampir mepet dengan bibir pantai, namun juga usaha kelapa muda. Di belakangnya mengumpul beberapa jasa usaha lainnya di antaranya komunitas ATV, komunitas usaha sewa trail, usaha sewa jeep, dan sewa kuda wisata. Baru kemudian di belakangnya berderet kolam renang.

Tidak hanya kolam, tapi ada beberapa area swa foto dengan menawarkan keindahan bunga, dan banunan semi permanen berupa gardu pandang. Heru mengatakan dulu memang ada petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan satuan pengamanan khusus pantai untuk menghalau yang membuka usaha di selatan jalan cor blok. Namun saat ini sudah tidak ada lagi yang berjaga.

Kepala Desa Parangtritis, Topo juga mengaku bukan kewenangannya soal penataan Pantai Parangtritis. Ia mengatakan sudah ada pembicaraan dari Satpol PP terkait pengamanan setiap hari di kawasan pantai dengan maksud menjaga supaya pedagang tidak bertambah. "Kalau waktu penertibannya saya belum tahu. Baru ada pembicaraan dengan Satpol PP," kata Topo.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pariwisata Bantul, Kwintarto Heru Prabowo mengatakan penataan parangtritis dilakukan dalam waktu dekat. Proses penataan akan diawali dari selatan jalan cor blok. Sebelum penertiban, Satpol PP rencananya akan disiagakan untuk berjaga mulai awal Maret 2019 mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

KPK Periksa Ketua Kadin Solo sebagai Saksi Kasus Korupsi DJKA Kemenhub

KPK Periksa Ketua Kadin Solo sebagai Saksi Kasus Korupsi DJKA Kemenhub

News
| Rabu, 15 Oktober 2025, 09:27 WIB

Advertisement

Thai AirAsia Sambung Kembali Penerbangan Internasional di GBIA

Thai AirAsia Sambung Kembali Penerbangan Internasional di GBIA

Wisata
| Senin, 13 Oktober 2025, 10:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement