Advertisement

Enam Parpol di Gunungkidul Tak Hadiri Deklarasi Antipolitik Uang

David Kurniawan
Sabtu, 23 Februari 2019 - 22:57 WIB
Nina Atmasari
Enam Parpol di Gunungkidul Tak Hadiri Deklarasi Antipolitik Uang Deklarasi anti politik uang yang diikrarkan oleh kepala desa, perwakilan parpol dan tim kampanye capres di area parkir Embung Nglanggeran, Desa Nglanggeran, Patuk, Sabtu (23/2). - Harian Jogja/David Kurniawan

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Bawaslu Gunungkidul menggelar acara deklarasi antipolitik uang di area parkir Embung Nglanggeran, Sabtu (23/2). Deklarasi ini selain menghadirkan 18 kepala desa, juga mengundang perwakilan dari partai politik dan juru kampanye dari calon presiden.

Meski demikian, tidak semua pihak hadir karena ada enam partai politik yang absen. Hal ini terlihat dari penandatangan pakta integritas untuk tolak politik uang. Keenam parpol yang tidak hadir yaitu PDI Perjuangan, Nasdem, Hanura, Gerindra, PAN dan PKPI.

Advertisement

Anggota Bawaslu RI, Ratna Dewi Pettalolo menyayangkan ketidakhadiran partai politik tersebut. Menurut dia, parpol bisa menjadi salah satu kunci dalam pelaksanaan pemilu dengan adil jujur dan aman. “Kami sayangkan karena ada parpol yang tidak hadir,” kata Ratna kepada wartawan, di sela acara.

Kehadiran parpol, katanya, menunjukan komitmen yang kuat dan komitmen moral untuk terhadap pencegahan politik uang. Selain itu, sebagai upaya memberikan jaminan jika politik uang tidak terjadi di Pemilu 2019. “Sebenarnya kami berharap seluruh partai politik bisa hadir,” ungkapnya.

Dalam kegiatan ini, seluruh peserta, baik perwakilan parpol, tim kapanye capres dan kepala desa mendeklakrasikan tolak politik uang.

Menurut Ratna, kegiatan deklarasi di Gunungkidul merupakan yang keempat di Indonesia. Ia pun berharap kegiatan ini bisa diikuti daerah-daerah lain. “Kami ingin seluruh daerah bisa mendeklarasikan anti politik uang,” tambahnya.

Lebih jauh diungkapkan Ratna, di dalam deklarasi ada empat poin penting, yakni desa berkomitmen tolak politik uang, menjaga nilai-nilai demokrasi, mewujudkan pemilu bermartabat dengan menghasilkan pemimpin yang memperjuangkan asipirasi rakyat, serta melaporkan setiap dugaan politik uang.

“Politik uang seperti penyakit kanker stadium lanjut sehingga harus diberantas. Jadi, untuk menghilangkan praktik-praktik kotor ini butuh partisipasi dari masyarakat,” ungkapnya.

Ketua Bawaslu Gunungkidul Is Sumarsono, mengaku sudah menyebar undangan ke seluruh partai politik peserta pemilu 2019. “Kami tidak tahu alasannya [ketidakhadiran],” katanya.

Menurut dia, ketidakhadiran beberapa parpol bukan hal yang harus diperdebatkan karena terpenting gerakan anti politik uang akan terus digalakan dari gerakan sosial mejadi gerakan moral.

“Ini hanya masalah teknis saja dan mungkin parpol yang bersangkutan ada acara sehingga tidak hadir. Yang jelas, kami berkomitmen untuk melakukan pencegahan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja
Pemda DIY Perkuat Komitmen Antikorupsi

Pemda DIY Perkuat Komitmen Antikorupsi

Jogjapolitan | 10 hours ago

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Google Kembali Pecat Karyawan yang Protes Proyek Kerja Sama dengan Israel

News
| Jum'at, 19 April 2024, 07:57 WIB

Advertisement

alt

Sambut Lebaran 2024, Taman Pintar Tambah Wahana Baru

Wisata
| Minggu, 07 April 2024, 22:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement