Advertisement
Temuan Kasus Demam Berdarah Cenderung Meningkat

Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO—Kasus demam berdarah di Kulonprogo sampai Februari 2019 cenderung meningkatkan bila dibandingkan data pada Februari 2018.
Selama dua bulan terakhir ini, laporan kejadian demam berdarah yang masuk ke meja Dinas Kesehatan Kulonprogo ada 36 kasus. Pada Februari 2018, Dinkes mencatat kasus yang muncul dan dilaporkan cuma ada 16.
Advertisement
“Ada kekhawatiran tahun ini kasusnya meningkat karena daerah lain terjadi peningkatan. Butuh antisipasi sejak awal agar demam berdarah tidak merebak,” ungka Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kulonprogo, Baning Rahayujati, seusai pencanangan Gerakan Serentak Pemberantasan Sarang Nyamuk (Gertak PSN) di Alun-Alun Wates, Kecamatan Wates, Jumat (22/2/2019).
Lewat gerakan ini, Dinkes berupaya menyosialisasikan tata cara PSN yang benar. Menurut Baning, PSN yang dilakukan masyarakat selama ini belum tepat sasaran. Pasalnya, PSN justru lebih kepada membersihkan lingkungan, dan tidak fokus pada pembersihan tempat perindukan nyamuk.
Di acara Gertak PSN, Dinkes turut mendistribusikan larvasida atau abate ke masyarakat secara gratis. PSN yang benar yakni membersihkan tempat yang berpotensi menjadi genangan air karena di situlah nyamuk bakal bertelur.
Baning memaparkan sekali bertelur, seekor nyamuk bisa menghasilkan hingga 400 butir. Untuk jangka waktu dari telur menetas hingga menjadi nyamuk dewasa mencapai sepekan. Dibandingkan pemberantasan menggunakan pengasapan, PSN lebih mujarab.
Penyebabnya, pengasapan hanya akan membunuh nyamuk dewasa secara instan. Selain itu, berdasarkan hasil survei Dinkes tentang insektisida di beberapa wilayah yang pernah dilakukan pengasapan, diketahui nyamuk yang berada di wilayah tersebut sudah kebal terhadap asap.
Wakil Bupati Kulonprogo Sutedjo mengapresiasi Gertak PSN. Tata cara PSN yang benar harus diketahui masyarakat agar bisa membuat tindakan pemberantasan yang efektif dan efisien. Gertak PSN juga mengingatkan masyarakat agar kegiatan ini selalu dilakukan.
“Apalagi jentik akan menjadi nyamuk hanya butuh waktu tujuh hari sehingga pembersihan jangan lebih dari waktu tersebut,” kata Wabup.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

DPR RI Desak Mendagri Tito Hentikan Efisiensi Dana Transfer ke Daerah
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- DPRD DIY: Program MBG Harus Jadi Peluang Kelompok Tani Lokal
- Keluarga Arya Daru Pangayunan Ajukan Perlindungan ke LPSK
- Pasien Stroke di Sleman Capai Lebih dari 5.000 Orang
- Top Ten News Harianjogja.com, Senin 15 September 2025, Ribuan Pesilat Bertemu di Jogja, Hasil Man City vs Man United, Mafia Tanah Kas Desa
- Dispar Bantul Pindahkan TPR Wisata Pantai dengan Tenda Darurat
Advertisement
Advertisement