Sambut Nyepi, Umat Hindu DIY Gelar Beragam Kegiatan
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL--Umat Hindu di DIY menggelar serangkaian kegiatan berupa ritual keagamaan dan kegiatan sosial kemasyarakatan dalam menyambut Perayaan Nyepi Tahun Baru Saka 1941 yang jatuh pada 7 Maret. Rangkaian kegiatan itu mengambil tema Melalui Catur Berata Penyepian Kita Sukseskan Pemilu 2019.
Rangkaian ritual keagamaan tersebut dimulai dengan Ritual Matur Piuning yang dilaksanakan pada 17 Februari lalu di Tugu Yogyakarta dan Candi Prambanan.Ketua Umum Panitia Nyepi DIY, I Made Astra Tanaya mengatakan, rangkaian kegiatan pada Sabtu (02/3/2019) akan dilaksanakan kegiatan pawai budaya di sepanjang Jalan Malioboro dengan merangkul komunitas dari lintas budaya dan lintas agama. "Pawai akan dimulai sejak pukul 15.00-17.30 WIB dengan melibatkan 20 kelompok seni," ujar dia, Kamis (28/2/2019).
Advertisement
Rangkaian kegiatan akan dilanjutkan pada Minggu (03/3/2019), Umat Hindu akan melaksanakan Upacara Melasti atau labuhan sebagai simbol untuk pembersihan di Pantai Parangkusumo. Kemudian, pada Rabu (06/3/2019). Umat Hindu akan melakukan Upacara Tawur Agung Kesanga yang berlangsung di Candi Prambanan mulai pukul 07.00 WIB hingga siang hari. Upacara ini akan dihadiri oleh Presiden Republik Indonesia. Setelah selesai melaksanakan Upacara Tawur Agung Kesanga, pada sore harinya akan dilanjutkan prosesi pengerupukan atau mengarak ogoh-ogoh di pura masing-masing yaitu di Pura Jagadnatha, Pura Widya Darma dan Pura Padma Buana.
"Setelah ogoh-ogoh diarak kemudian dibakar di masing-masing pura. Mengarak ogoh-ogoh untuk kemudian dibakar sebetulnya adalah inti dari Upacara Nyepi," ucapnya.
Ogoh-ogoh atau Bhutakala adalah simbol dari hal-hal negatif, sehingga pada malam pengerupukan ogoh-ogoh itu harus dinetralisir agar tidak menganggu umat hindu yang akan melakukan brata penyepian pada pagi harinya. Pada Kamis (07/3/2019) merupakan pergantian tahun baru saka. Pada saat itu, Umat Hindu akan melaksanakan brata penyepian di rumah masing-masing.
Ada empat brata yang harus dilakukan pada saat nyepi yakni amati karya (tidak bekerja), amati geni (tidak menyalakan api. Dalam hal ini mematikan hawa nafsu), amati lunga (tidak bepergian), amati lelanguan (tidak menikmati hiburan). "Dengan brata penyepian, diharapkan manusia akan terlahir kembali suci, sehingga mampu menjaga hubungan harmonis antar sesama, dengan Tuhan dan dengan lingkungan," ucapnya.
Setelah selesai melaksanakan brata penyepian tiba saatnya umat hindu melaksanakan Darma Santi. Darma Santi menjadi penutup dari rangkaian kegiatan Nyepi dan diselenggarakan pada Sabtu (23/3/2019) berlokasi di Kepatihan.
"Darma santi diisi dengan acara saling maaf memaafkan sehingga tidak ada lagi rasa benci. marah dan sebagainya. Semua kesalahan yang kita perbuat baik sengaja maupun tidak sengaja kita hapus di situ, kita saling memaafkan sehingga terwujudlah persaudaraan sejati," kata dia
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Mingguan (Jalan-Jalan 14 Desember) - Jogja Selalu Merayakan Buku
Advertisement
Berita Populer
- Dukung Kelancaran Lalu Lintas, BPTD Kelas III Yogyakarta Berikan Bantuan 15 Unit APJ di Gunungkidul
- Ratusan ASN Gunungkidul Akan Pensiun Awal 2025, BKPPD Ingatkan Mengenai Post Power Syndrome
- Jadwal Terbaru KRL Jogja-Solo Kamis 12 Desember 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu, Stasiun Lempuyangan dan Maguwo
- Jadwal KRL Solo-Jogja Kamis 12 Desember 2024: Berangkat dari Stasiun Palur, Jebres, Stasiun Balapan dan Purwosari
- Jadwal SIM Keliling Gunungkidul Kamis 12 Desember 2024
Advertisement
Advertisement