Advertisement
Tanah Bergerak Terjadi Bantul, Satu Rumah Warga Rusak

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Bencana hidrometeorologi terus terjadi di DIY. Di Kabupaten Bantul, bencana tanah longsor kembali menerjang wilayah Desa Wonolelo, Kecamatan Pleret, Sabtu (2/3/2019) malam. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, tetapi satu rumah di Dusun Purworejo RT01 dilaporkan rusak tertimpa pohon akibat adanya pergerakan tanah.
Berdasar informasi, rumah milik Mugiyanto, 38, rusak di bagian bangunan kamar mandi. Genting dan usuk rumah di bagian dapur juga rusak akibat tertimpa pohon.”Sudah kami perbaiki bersama warga," kata Mugiyanto saat dihubungi Minggu (3/3/2019).
Advertisement
Mugiyanto mengatakan pohon tumbang dan tanah longsor terjadi Sabtu malam sekitar pukul 22.00 WIB. Saat kejadian dirinya sedang berada di dalam kamar, sedangkan istrinya berada di dapur. Saat longsor terjadi dia mendengar suara gemuruh. Sadar terjadi tanah longsor dia bersama istri dan anaknya langsung menyelamatkan diri ke luar.
Tak lama berselang dia mengetahui kamar mandi rumahnya sudah ambrol tertimpa pohon sonokeling dan bonggol pohon jati yang terseret tanah longsor. Mugiyanto mengaku rumahnya berada di bawah tebing yang rawan longsor. Meski demikian tanah longsor di tebing yang ada di belakang rumahnya baru terjadi kali ini. “Sebelumnya kami tak pernah mengalami adanya pergerakan tanah dan tanah longsor di sekitar rumah,” katanya.
Meski rumahnya sudah diperbaiki, Mugiyanto masih waswas tanah longsor bakal kembali terjadi. Namun ia juga tidak memiliki pilihan kecuali tinggal di rumah tersebut. "Ya harus lebih waspada dan hati-hati," ucap Mugiyanto.
Manajer Pusdalops BPBD Bantul, Aka Luk Luk, mengatakan personel BPBD bersama sukarelawan bencana Desa Wonolelo dan Pemerintah Desa Wonolelo ikut membantu mengevaluasi material tanah longsor dan pohon yang menimpa rumah Mugiyanto. Ia menyatakan Desa Wonolelo merupakan zona rawan longsor.
Kepala Desa Wonolelo, Akhmat Furqon, mengatakan di desanya hampir semua wilayah rawan longsor karena berada di kawasan perbukitan. Saat hujan turun dengan intensitas tinggi dan dalam durasi waktu yang lama, kawasan perbukitan rawan longsor. "Berdasarkan pendataan masih ada 600 kepala keluarga yang tinggal di kawasan rawan tanah longsor," kata Furqon.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

TNI Kerahkan 22.893 Prajurit Bantu Polri Amankan Natal dan Tahun Baru
Advertisement

Cari Tempat Seru untuk Berkemah? Ini Rekomendasi Spot Camping di Gunungkidul
Advertisement
Berita Populer
- Top 7 News Harianjogja.com Hari Ini, Kamis 7 Desember 2023: Fungsional Tol Jogja-Solo hingga Nilai Ekspor DIY
- Dispar DIY Siapkan Ini untuk Sambut Wisatawan Selama Libur Nataru
- Prabowo-Gibran Peroleh Amunisi Dukungan dari Relawan RKB DIY
- Caleg Bagi-Bagi Doorprize dan Sembako, Ini yang Dilakukan Bawaslu Jogja
- Warga Mantrijeron Panen Satu Ton Kompos dari Biopori Jumbo
Advertisement
Advertisement