UNBK SMK: Waktu Login Mundur, Bukan Masalah

Harianjogja.com, SLEMAN--Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Prof. Muhadjir Effendy menilai persoalan teknis berupa lambat login saat hari pertama ujian nasional berbasis komputer (UNBK) tingkat SMK di sejumlah sekolah di DIY, bukan masalah krusial.

"Mundur 10-15 menit tidak berpengaruh, karena masalah dari pusat. Saya sudah mengingatkan pasti terjadi lock chain. Karena seluruh Indonesia mau masuk, jadi terjadi bottle neck," ujar Menteri, Senin (25/3/2019).

Server pusat membutuhkan waktu 10-15 menit untuk membuka pintu server cadangan, sebagai bentuk antisipasi dari Pemerintah Pusat terhadap sistem yang ada.

"Hari kedua biasanya tidak, hari pertama saja. Kami sudah mengantisipasi. Kalau memang harus buka cadangan server dibutuhkan waktu segitu," ucapnya.

Muhadjir meminta dukungan dari seluruh pihak agar UNBK 2019 berjalan lancar, apalagi pelaksanaan UN sudah direformasi besar-besaran dan dibenahi. Selain itu, UN bisa dilaksanakan dibagi dalam tiga gelombang.
Poin lainnya, berkat sistem UNBK, pelaksanaan kecurangan, praktik tidak jujur berkurang sampai 99%.

"Dulu sangat sistemik dan terstruktur, sekarang bisa kami hilangkan. Sehingga peserta UN memiliki tingkat kepercayaan diri sangat tinggi. UN sudah mengutamakan kualitas," ujar dia.

UNBK, menurut dia, juga meningkatkan kepercayaan diri siswa, karena hasilnya diakui oleh publik maupun lembaga terkait. "Karena UN dijamin kejujurannya. Itu karena memang kami fokus pada kejujuran dulu, baru sekarang secara bertahap dibenahi aspek kualitas UN," jelas Mendikbud.

Sebanyak 1.524.104 murid SMK mengikuti UN mulai Senin. UN tingkat SMK berlangsung 25 Maret hingga 28 Maret, dan mencakup mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, Bahasa Inggris dan Teori Kejuruan. Hingga 99,5% UN tingkat SMK dilakukan berbasis komputer.

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Totok Suprayitno mengatakan hasil UN digunakan untuk pemetaan pendidikan.

"Nanti setelah UN selesai, Kemendikbud akan memberikan rapor UN kepada guru, kepala sekolah dan dinas," ujar Totok saat meninjau pelaksanaan UN SMK di Jogja, Senin.

Dengan rapor UN tersebut, sekolah bisa mengetahui kondisi yang sebenarnya di sekolah termasuk kompetensi guru.

Menurut dia, rapor UN itu telah diberikan sejak tahun lalu dan hasilnya saat ini peningkatan kompetensi guru berdasarkan kebutuhan yang ada.
Rapor UN itu tidak hanya diberikan ke sekolah, tetapi juga bisa diakses langsung melalui situs Kemendikbud. Selain itu, mulai tahun ini peserta UN harus mengisi angket. Dengan angket itu, diharapkan bisa mengetahui kondisi siswa yang sebenarnya. "Selama ini, kalau nilai siswa rendah kita tidak tahu apa penyebabnya," kata dia.

Angket tersebut bertujuan menggali informasi nonkognitif siswa. Terdapat lima jenis angket siswa di mana setiap siswa hanya mengerjakan satu jenis angket dan dikerjakan siswa setelah selesai melaksanakan UN.

Sementara itu, pelaksanaan UNBK tingkat SMK hari pertama di Timika, berjalan lancar tanpa diwarnai pemadaman listrik sebagaimana yang kerap terjadi belakangan ini.

Kepala SMK Katolik Tunas Bangsa Geradus Gadu di Timika, Senin, mengatakan selama pelaksanaan UNBK berlangsung tidak ada pemadaman listrik maupun gangguan jaringan Internet di sekolahnya.

"Untuk hari ini tidak ada kendala, baik listrik maupun jaringan Internet. PLN datang ke sekolah sebelum pelaksanaan UNBK maupun saat pergantian sesi ujian. Kami menyiapkan listrik cadangan mengingat akhir-akhir ini selalu terjadi pemadaman listrik di Timika," kata Geradus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News