Advertisement

Tetaer Jogja Jangan Sampai Kehilangan Ruhnya

Kiki Luqmanul Hakim
Rabu, 27 Maret 2019 - 05:17 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Tetaer Jogja Jangan Sampai Kehilangan Ruhnya Penampilan grup Teater Alang-Alang dalam perayaan Hari Teater Sedunia (Haterdu) di Taman Budaya Yogyakarta, Selasa (26/3/2019). - Harian Jogja/Kiki Luqmanul Hakim

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA--Sanggar Seni SAKA Yogyakarta menggelar peristiwa budaya guna merayakan Hari Teater Sedunia (Hatedu) di Taman Budaya Yogyakarta, Selasa-Rabu (26-27/3/2019). 

Dalam acara tersebut tidak hanya menampilkan parade pertunjukan teater, namun juga ada workshop teater, pidato kebudayaan, sarasehan teater, serta penghargaan tokoh teater.

Advertisement

“Dalam acara ini kami selaku panitia membawa prinsip ‘Kembali Hadir dan Mengalir’ seperti kata WS Rendra. Dengan prinsip tersebut diharapkan teater Jogja akan terus hidup dan tidak pernah mati,” kata Ketua Panitia Hatedu, Dinar Setiyawan ketika ditemui Harian Jogja, Selasa. 

Prinsip tersebut juga dipadukan dengan keinginan untuk mengembalikan Jogja sebagai barometer Teater Indonesia. “Karena itulah, kami menciptakan ruang ekspresi bersama dan secara sengaja memang kami kaitkan dengan peringatan Hari Teater Sedunia menggunakan tema ‘Teater Jogja, Pada Suatu Hari,” kata Dinar.

Selain itu Dinar menyampaikan bahwa acara ini juga didukung sepenuhnya oleh Dinas Kebudayaan Kota Jogja.

Project Officer Workshop Hatedu, Rustamaji, menyampaikan bahwa pihaknya melakukan empat workshop di antaranya workshop keaktoran, penyutradaraan, penulisan naskah dan manajemen produksi.

“Workshopnya sudah berlangsung, Pematerinya berasal dari seniman teater yang telah memiliki nama, kalau keaktoran akan diisi oleh Broto Wijayanto terus penyutradaraanya diisi Atma Jatmiko, Penulis naskah ada Wage Daksinaga, terakhir manajemen ada Hendi,” katanya.

Sedang aktor teater dan film Indonesia, Brisman, dalam pidato kebudayaannya menyampaikan bahwa teater Jogja dapat berjaya lagi seperti dulu dan jangan sampai tidak ada teater lagi di Jogja.

“Jadi Jogja jangan sampai kehilangan ruh teaternya, terus berjuang meskipun kita jarang dilirik oleh pemerintah. Saya yakin suatu ketika teater akan menjadi kebutuhan masyarakat dan suatu ketika kita akan bisa hidup dari teater dan menghidupi teater. Jadi kalian para generasi muda di bidang teater harus tetap berkarya serta memikirkan bagaimana nantinya teater bisa menjadi industri, karena dipundak kalian lah nasib teater Jogja menjadi tanggung jawab kalian,” kata Brisman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Patahan Pemicu Gempa Membentang dari Jawa Tengah hingga Jawa Timur, BRIN: Di Dekat Kota-Kota Besar

News
| Kamis, 28 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement