Advertisement

Selesaikan 66 Proyek, Puluhan Arsitek Muda UII Dilantik

Sunartono
Jum'at, 12 April 2019 - 07:47 WIB
Sunartono
Selesaikan 66 Proyek, Puluhan Arsitek Muda UII Dilantik Prosesi wisuda arsitek muda yang telah lulus menjalani Pendidikan Profesi Arsitek UII, Kamis (12/4/2019). - Ist/FTSP UII.

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Sebanyak 23 arsitek muda dari Prodi Pendidikan Profesi Arsitek Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) dilantik, Kamis (11/4/2019). Para peserta wisuda itu sebelumnya telah menyelesaikan berbagai tahapan akademik, salah satunya pengerjaan total 66 proyek nyata.

Ketua Program Pendidikan Profesi Arsitek Ahmad Saifudin Mutaqi memastikan sebelum sampai pada tahap wisuda dan sumpah arsitek, para mahasiswa telah melalui tahapan akademik. Mereka menjalani pendidikan teori selama setahun dengan 36 SKS dalam sembilan mata kuliah umum dan wajib.

Advertisement

Selain itu, para mahasiswa telah melakukan praktik merancang bangunan yang memiliki tingkat kesulitan dari rendah sampai tinggi. Bahkan total telah menyelesaikan 64 proyek nyata sebagai bagian dari proses akademik.

“Mahasiswa melakukan praktik merancang bangunan dengan kompleksitas sedang hingga tinggi dan memiliki resiko sedang hingga tinggi berbasis proyek nyata. Proyek yang dikerjakan berada di luar kota sebanyak 34 proyek dan di dalam kota Jogja sebanyak 32 proyek,” terangnya dalam rilisnya, Jumat (12/4/2019).

Ia menambahkan total mahasiswa yang dinyatakan lulus dari pendidikan profesi arsitek ada 23 orang, terdiri atas 14 wanita dan sembilan pria. Pencapaian IP Kumulatif rata-rata 3,62 di mana terendah 3,23 dan tertinggi 3,98. Ahmad memastikan para peserta wisuda tersebut telah siap terjun di masyarakat karena setidaknya selama dua tahun menjalani pendidikan telah mendapatkan bekal kompetensi yang cukup.

“Selain itu mereka juga telah mengikuti pelatihan kode etik profesi dan tata laku arsitek bersama Ikatan Arsitek Indonesia, dalam hal ini lAl DIY dan lulus Uji Kompetensi yang diselenggarakan LPJK dalam hal ini LPJK DIY bersama para asesor arsitek IAI,” katanya.

 Ketua Jurusan Arsitektur FTSP UII Noor Cholis Idham menegaskan para arsitek muda yang dilantik telah digembleng dalam kawah candradimuka dunia arsitek selama setahun melalui Program Profesi Arsitek (PPAr) setelah mereka menyelesaikan Sarjana Arsitekur (S Ars) dalam skema pendidikan lima tahun.

Selama menjalani pendidikan, telah dibekali pengetahuan ilmu dan teknonologi serta kemampuan keprofesian lapangan. Sehingga, mereka memiliki kemampuan sebagai arsitek muda yang andal dan mumpuni siap terjun sebagai pemimpin dalam proses pembangunan.

“Dalam usaha meningkatkan kualitas unggul berstandar internasional, pendidkan profesi tahun kelima di Jurusan Arsitektur UIl adalah bagian dari jaminan pendidikan bertaraf global yang diakui oleh Canberra Accord, melalui akreditasi internasional Korea Architectural Accrediting Board [KAAB]. Pengakuan ini juga menjamin setiap lulusan pendidikan di Jurusan Arsitektur Ull diakui dan setara secara internasional sehingga mereka dapat terjun di dunia praktek arsitek secara global,” ucapnya.

Rektor UII Fathul Wahid mengatakan dalam menghadapi era globalisasi tenaga kerja di lingkup regional Asean dan internasional, para arsitek Indonesia akan menemui tantangan yang semakin berat. Untuk dapat bertahan mereka dituntut terus meningkatkan daya saing dan kompetensi profesionalnya. Menurutnya, salah satu solusi untuk mencapai dua hal itu adalah melalui sertifkasi profesi lewat jenjang pendidikan.

Apalagi peta persaingan tenaga ahli konstruksi di level regional dan global, lanjutnya, Indonesia termasuk negara yang masih harus berbenah. Mengingat jika sebuah bangsa ingin maju di sektor pembangunan, maka tentu membutuhkan banyak tenaga ahli di bidang konstruksi.

“Kebutuhan akan arsitek yang berkompeten mutlak harus dipenuhi guna menjamin keberlangsungan pembangunan Indonesia yang mandiri. Sehingga pendidikan profesi arsitek berstandar global ini menjadi penting sebagai pendongkrak daya saing arsitek Indonesia. Tidak dapat dipungkiri, hanya arsitek yang memiliki lisensi dan sertifikasi profesi yang karyanya dapat diakui secara kredibel di kalangan jasa kontruksi,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Nurmala Kartini Sjahrir, Adik Luhut yang Diunggulkan jadi Dubes Indonesia di Jepang, Berikut Profilnya

News
| Minggu, 06 Juli 2025, 09:47 WIB

Advertisement

alt

Jalur Hiking Merapi di Argobelah Klaten Kian Beragam dengan Panorama Menarik

Wisata
| Senin, 30 Juni 2025, 22:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement