Advertisement
BPBD Gunungkidul Peroleh Bantuan Alat Pencatat Gempa dari Jepang
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL– Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul mendapatkan hibah bantuan alat pencatat gempa dari Jepang. Diharapkan dengan alat ini dapat memberikan informasi terkait dengan titik pusat dan kekuatan gempa yang bersumber dari wilayah di Bumi Handayani.
Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul, Edy Basuki, mengatakan bantuan alat pencatat gempa diberikan oleh BPNB yang berasal dari bantuan dari Jepang. Alat pendeteksi ini tidak hanya diberikan ke Gunungkidul, tapi juga kepada Pemda DIY sebanyak dua unit, Bantul dan Kulonprogo masing-masing satu unit. “Total ada lima yang diberikan untuk dipasang di wilayah DIY,” kata Edy kepada wartawan, Kamis (16/5/2019).
Advertisement
Menurut dia alat pencatat gempa ini dipasang sejak beberapa waktu lalu dan telah berfungsi dalam dua pekan terakhir. Adapun alat terdiri dari dua komponen. Satu unit dipasang di halaman Kantor BPBD Gunungkidul yang tersambung dengan satu unit alat yang terdiri dari perangkat elektronik lengkap dengan monitor kecil terpasang di ruangan kerja Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul.
Meski sudah terpasang, Edy mengakui belum tahu apakah alat ini sudah berfungsi atau belum. Ia berdalih hingga saat ini belum terjadi gempa sehingga belum ada catatan. “Kotak alat pendeteksi yang berada di luar kantor sudah diguncang-guncang untuk uji coba, tapi juga tidak memberikan dampak terhadap monitor pencatat di dalam,” katanya.
Rencannya dalam waktu dekat ada tim dari Jepang selaku pemberi bantuan memeriksa alat pendeteksi gempa yang terpasang. “Mereka datang untuk mengecek apakah alat sudah berfungsi dengan benar atau belum,” katanya.
Dia mengatakan, keempat alat pencatat gempa yang dipasang di wilayah DIY nantinya saling terhubung dengan titik pusat pemantaun di Stasiun BMKG DIY di Sleman. Diharapkan dengan pemasangan alat ini dapat mengetahui tentang sumber asal gempa hingga dampak yang ditimbulkan. “Semua terekam oleh BMKG, tapi alat yang dipasang di Gunungkidul bisa diketahui berapa kekuatan gempa yang telah terjadi lewat monitor yang terpasang,” katanya.
Wakil Ketua DPRD Gunungkidul, Supriyadi, berharap agar alat pencatat gempa ini dirawat sehingga dapat berfungsi secara normal. Menurut dia, peralatan seperti ini sangat membantu dalam upaya mitigasi bencana di Bumi Handayani. “Harus dijaga dan jangan sampai rusak,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Seorang Polisi Berkendara dalam Kondisi Mabuk hingga Tabrak Pagar, Kompolnas: Memalukan!
Advertisement
Pengunjung Kopi Klotok Membeludak Saat Libur Lebaran, Antrean Mengular sampai 20 Meter
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Baru KRL Solo Jogja Berangkat dari Stasiun Palur, Jumat 19 April 2024
- Libur Lebaran Usai, Berikut Jadwal dan Tarif Terbaru Bus Damri dari Jogja ke Bandara YIA
- Top 7 News Harianjogja.com Jumat 19 April 2024, Timnas Indonesia Kalahkan Australia, Bus Terbakar di Gamping
- Cuaca DIY Hari Ini Jumat 19 April 2024: Jogja, Sleman dan Gunungkidul Hujan Lebat Disertai Petir
- Kapolresta Jogja Klaim Angka Kejahatan Jalanan Dapat Ditekan Selama Libur Lebaran 2024
Advertisement
Advertisement