Advertisement
Varietas Padi Ini Diklaim Bisa Hindari Risiko Gagal Panen

Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Varietas padi inpari 19 diklaim dapat menjadi alternatif saat musim kemarau guna menghindari gagal panen. Masa panen varietas padi inpari 19 lebih cepat.
Pada kemarau tahun ini, 1.918 hektare padi di Gunungkidul gagal panen atau puso.
Advertisement
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kabupaten Gunungkidul, Bambang Wisnu Broto, mengatakan padi inpari 19 termasuk padi genjah yang bisa dipanen setelah berumur 105 hari. “Karena varietasnya tergolong umur pendek bisa jadi alternatif,” ujarnya, Selasa (2/7)
Bambang mencontohkan keberhasilan Sekolah Lapang Iklim (SLI) yang digelar oleh Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Desa Ngalang, Kecamatan Gedangsari. Padi yang ditanam di sawah seluas 20 hektare punya rata-rata produksi sekitar 8,4 ton per hektare.
“Yang dilakukan oleh petani ialah menerapkan budi daya padi hemat air serta manajemen waktu tanam disesuaikan perkiraan iklim BMKG,” kata dia.
Kepala Bidang (Kabid) Tanaman Pangan DPP Gunungkidul, Raharjo Yuwono, menyatakan sebagian besar petani di Gunungkidul berhasil panen.
“Luas tanaman padi musim tanam kedua 8.736 hektare, artinya yang panen lebih banyak,” tuturnya.
Menurutnya, padi puso karena kekurangan air akibat musim kemarau. Padi yang puso berada di daerah yang tidak memiliki sumber air. Banyak juga padi puso di sawah tadah hujan yang pengairannya mengandalkan air hujan. Musim kemarau datang lebih awal sehingga suplai air di lahan pertanian sangat kurang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Bahas Isu Jual-Beli Pulau Bersama Komisi II DPR RI, Menteri ATR/Kepala BPN Tegaskan Tanah di Indonesia Tidak Bisa Dimiliki Asing
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Libur Panjang 1 Sura, Penumpang KA Jarak Jauh di Daop 6 Jogja Melonjak 20 Persen
- Sambut Positif Putusan MK Terkait Pemisahan Pemilu Nasional dan Lokal, KPU DIY: Kurangi Beban Teknis
- Kelurahan Kadipaten Jogja Gencarkan Penggunaan Biopori Demi Kurangi Sampah Organik
- Pelajar Jogja Isi Liburan Sekolah dengan Lestarikan Budaya Jawa, Belajar Geguritan hingga Aksara Jawa
- Puluhan Warga Gunungkidul Ingin Bekerja di Luar Negeri, Taiwan Jadi Tujuan Favorit
Advertisement
Advertisement