Advertisement
CHANG WENDRYANTO : Ingin Melestarikan Budaya Tionghoa
 Chang Wendryanto./ Ist. - dok. pribadi
                Chang Wendryanto./ Ist. - dok. pribadi
            Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Gagal merebut kursi di Dewan Perwakilan Daerah (DPD) pada kontestasi Pemilu 2019, dan tersisa sekitar dua bulan masa jabatan di DPRD DIY, Chang Wendryanto atau Tio Boen Hwee atau Chang Wen Huey masih ingin terus memperjuangkan dan melestarikan budaya Tionghoa.
“Saya sebagai masyarakat nanti akan memberi masukan Dewan. Dewan harus mendengarkan aspirasi dari bawah. Saya sebagai masyarakat Tionghoa juga berharap dewan yang ada meskipun tidak ada orang Tionghoa disana bukan berarti budaya Tionghoa hilang. Mereka harus menjaga juga,” ucap pria yang saat ini masih menjabat Anggota Komisi C DPRD DIY itu, Rabu (3/7).
Advertisement
Pria kelahiran Jogja 2 Agustus 1966 itu juga berharap hubungan masyarakat terus terjaga. Termasuk sosialisasi atau dialog warga, dari Dewan tetap mengundang warga keturunan Tionghoa. Dengan begitu masyarakat keturunan Tionghoa juga tahu apa yang diperjuangkan. Ia berharap warga keturunan Tionghoa dan masyarakat lokal dapat saling bergotong royong.
Pria yang pernah mengenyam pendidikan Sarjana Hukum di Universitas Atma Jaya Yogyakarta itu juga mengungkapkan budaya Tionghoa sejak zaman Presiden Gus Dur telah diakui dan harus tetap dijaga, meski bukan budaya asli Indonesia.
BACA JUGA
Chang yang pernah menjabat dua kali periode anggota DPRD Kota Jogja dan satu kali di DPRD DIY itu mengharapkan daerah-daerah yang memiliki ciri khas seperti Ketandan harus menjadi perhatian. Warga yang tinggal dan turut membantu pelestarian bangunan heritage menurutnya juga harus diberi keringanan, seperti dibebaskan pajak, karena perawatan tidak mudah.
Ia mengharapkan generasi muda juga memperjuangkan pelestarian budayaTionghoa. “Jangan sampai generasi tua nya udah gak ada, anak muda tidak mengenal budaya Tionghoa. Untuk yang tua dapat mengader ke yang muda. Agar anak muda tahu budaya-budaya Tionghoa, mungkin sekarang banyak yang enggak tahu,” ujar Chang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
 
    
        Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Perahu Diterjang Ombak, 1 Nelayan Gunungkidul Dinyatakan Hilang
- Transformasi Wukirsari: Dari Buruh Batik ke Desa Wisata Unggul
- HAKI DIY Soroti Struktur Bangunan Laik Fungsi
- Korban Keracunan MBG di Gunungkidul Masih Ada yang Dirawat di RSUD
- Buruh di DIY Tuntut UMP Naik 50 Persen dan Hapus Sistem Kontrak
Advertisement
Advertisement



















 
            
