Advertisement
Andalkan Mina Padi, Desa Ini Mengais Asa Jadi Desa Wisata

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Ditunjuk jadi tuan rumah Pekan Daerah Petani Nelayan Kontak Tani Nelayan Andalan (Peda-KTNA) DIY 2019, membuat masyarakat Dusun Samberembe, Desa Candibinangun, Kecamatan Pakem, Sleman termotivasi untuk mengembangkan desa wisata secara swadaya.
Ketua Pokdarwis Samberembe, Ricky Wahid Syam, 33, mengatakan konsep yang ingin dikembangkan oleh pemuda desa dibantu dengan warga Samberembe yang lain adalah Kampung Wisata Mina Padi.
Advertisement
Setelah Peda-KTNA DIY 2019 berakhir, kelompok sadar wisata (pokdarwis) Kampung Minapadi Samberembe bakal dikukuhkan. Persiapan menjadi desa wisata, kata dia, sebenarnya sudah dirintis sejak beberapa waktu lalu.
Hal itu dimulai dengan mengumpulkan tokoh masyarakat, petani, pemuda, dan bahkan keterlibatan ibu-ibu desa setempat untuk memanfaatkan potensi pertanian yang ada di wilayah mereka. "Kampung Wisata Mina Padi akan diisi kuliner dengan konsep persawahan dengan menyajikan makanan seperti sega liwet, botok yuyu, outbond, edukasi mengenai teknologi pertanian dan perikanan, homestay, dan oleh-oleh hasil perikanan," katanya, Jumat (12/7/2019).
Dia berharap dengan kehadiran Kampung Wisata Mina Padi bisa mendorong minat sesama generasi milenial untuk terjun di bidang pertanian.
Soal pengelolaan Kampung Wisata Mina Padi, dia mengatakan akan melibatkan karang taruna di Dusun Samberembe yang jumlah anggotanya mencapai 80 orang. "Nanti akan kami kelola secara swadaya, kalau lewat BUMDes [Badan Usaha Milik Desa] takutnya hanya dinikmati segelintir orang," ucap dia.
Kendati saat ini di Samberembe sudah ada beberapa pemuda yang menggeluti sektor perikanan hingga membentuk kelompok Mina Muda. Total lahan yang sudah disiapkan nantinya, kata dia, mencapai tiga hektare. "Karena lumayan banyak pemuda di Dusun Samberembe yang masih menganggur Daripada tidak ada kerjaan lantas mencoba wirausaha perikanan. Sedangkan, untuk pertanian memang baru sedikit yaitu ada satu dua anak muda yang tertarik. Kebanyakan lebih memilih budi daya ikan karena lebih mudah, fleksibel, dan menguntungkan," ucap dia.
Petani Kampung Mina Padi Samberembe, Gunarto, 51, mengatakan petani di dusunnya sebenarnya sudah menerapkan pola mina padi sejak 2011. "Hasilnya menguntungkan dan memuaskan karena bisa memanen dua komoditas sehingga memberikan nilai tambah. Untuk pengairan selama ini tidak ada kesulitan karena air melimpah sepanjang tahun dari hulu Kali Boyong," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Sempat Rusak Akibat Gempa Magnitudo 5,0, Kini Masjid Al-Hidayah Bandung Jadi Ramah Gempa
Advertisement

Amerika Serikat Keluarkan Peringatan Perjalanan untuk Warganya ke Indonesia, Hati-Hati Terorisme dan Bencana Alam
Advertisement
Berita Populer
- Ini Jadwal SPMB 2025 SMA/SMK Negeri DIY, Ada Pendaftaran Gelombang 1 dan Gelombang 2
- Dimas Diajeng Sleman 2025, Mahasiswa UNY dan UGM Jadi Pemenang
- Gudang CV Keiros di Bantul Terbakar, Kerugian Capai Rp4,5 Miliar
- Rektor UGM hingga Pembimbing Akademik Digugat ke PN Sleman karena Masalah Ijazah
- Kasus Penipuan Tanah dengan Korban Mbah Tupon, Menteri ATR Sebut Belum Tergolong Mafia Tanah
Advertisement