Advertisement
Penanganan Sampak Organik, Warga Kota Jogja Gunakan EM 4 dan Molase untuk Hilangkan Bau

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Pengelolaan sampah secara mandiri terus digencarkan di Kota Jogja, untuk mengurangi sampah yang diangkut ke TPS3R. Biopori menjadi salah satu metode yang digunakan untuk mengolah sampah organik menjadi pupuk.
Sayangnya masih banyak masyarakat yang enggan membuat dan mengoperasikian biopori untuk mengolah sampah organik. Potensi bau dan lalat yang muncul menjadi salah satu kekhawatiran orang untuk mulai menggunakan biopori.
Advertisement
Bank Sampah Subur Makmur Lestari, Kelurahan Mantrijeron, Kota Jogja merupakan salah satu kelompok yang sudah menggunakan biopori untuk mengolah sampah organik. Bukan hanya biopori biasa, namun biopori jumbo dibuat untuk digunakan secara kolektif. Pengelola bank sampah pun memiliki solusi agar biopori jumbo tidak menimbulkan bau.
Ketua Bank Sampah Subur Makmur Lestari, Sumarsini, menjelaskan di Mantrijeron saat ini sudah ada dua biopori jumbo yang terpasang di masing-masing RW. “Di sini ada 20 RW, setiap RW memiliki dua unit biopori jumbo,” katanya, beberapa waktu lalu.
Biopori jumbo tersebut diisi setiap hari dengan berbagai macam sampah organik, mulai dari limbah dapur, sisa makanan hingga daun-daun sisa tanaman di sekitarnya. Untuk mengatasi bau atau lalat yang muncul, pengurus bank sampah rutin menyiramkan cairan EM4 dan molase atau tetes tebu ke dalam biopori.
Dua cairan ini biasanya dijual di toko pertanian, sehingga masyarakat pun tidak akan kesulitan menemukannya. “Takarannya, air satu ember ukuran 5 liter diberi dua tutup EM4 dan limbah tebunya 100 mili, diaduk lalu disiramkan ke biopori,” ungkapnya.
Penyiraman cairan EM4 dan molase ini dilakukan rutin setiap tiga hari sampai seminggu sekali, tergantung banyaknya sampah organik yang dimasukkan ke dalam biopori jumbo. “Kalau sampahnya banyak ya tiga hari sekali disiram,” paparnya.
Dengan penyiraman cairan EM4 dan molase secara rutin, selama ini tidak ada keluhan dari warga terkait bau yang muncul dari biopori jumbo. Pemanenan pupuk dari biopori jumbo dilakukan minimal tiga bulan atau setelah biopori penuh.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Kasus Korupsi Sritex, Kejagung Periksa 2 Komisaris Bank Jateng
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- SPMB SMP Bantul: Siswa yang Gagal, Masih Bisa Ikut Daftar Jalur Domisili Wilayah
- Satlantas Polresta Sleman Limpahkan 139 Sepeda Motor Barang Bukti Tilang ke Kejari Sleman
- Bawaslu Bantul Lakukan Pengawasan Proses Pemutakhiran Data Pemilih Berkelanjutan
- Tular Nalar Summit 2025, Wadah Berkumpulnya Elemen Peduli Literasi Digital
- Perbaikan dan Pembangunan 600 Km Jalan di Bantul Ditargetkan Kelar dalam Lima Tahun
Advertisement
Advertisement