Advertisement
Ini Dia Cara Pemerintah Genjot Populasi Sapi di DIY

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Pemda DIY terus berupaya menggenjot populasi sapi dan kambing melalui inseminasi buatan (IB) atau kawin suntik. Tahun ini IB ditargetkan menyasar sekitar 100.000 ekor indukan sapi dengan target keberhasilan realisasi kelahiran sapi mencapai 75.000 ekor pedet atau anak sapi.
Kepala Dinas Pertanian DIY, Sasongko mengatakan target IB sapi tahun ini hampir sama dengan tahun lalu. Pada 2018 lalu, kata dia, program IB terhadap sapi indukan wajib bunting tingkat keberhasilannya mencapai 75%. “IB bertujuan mempercepat populasi sapi,” kata Sasongko, seusai menghadiri Gelar Potensi Pertanian Bantul 2019 di pasar Hewan Imogiri, Bantul, Rabu (24/7/2019).
Advertisement
Sasongko mengatakan populasi sapi di DIY saat ini sekitar 350.000 ekor. Namun angka tersebut terdiri dari sapi pejantan dan betina dan tidak semuanya untuk dipotong. Sementara kebutuhan per hari untuk dipotong sekitar 80-100 ekor.
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, I Ketut Diarmita, menantang Pemkab Bantul agar menggenjot populasi sapi mencapai 120.000 ekor. Saat ini Bantul baru mencapai sekitar 60.000 ekor.
Dalam kesempatan tersebut Diarmita juga meminta masyarakat tidak terpengaruh dengan isu-isu terkait penyakit hewan hingga produksi daging, karena isu tersebut bisa dimnafaatkan Negara lain untuk mengimpor daging sapi maupun daging ayam ke Indonesia, karena Indonesia merupakan pasar potensial konsumsi daging, namun populasi masih sedikit. “Negara negara luar ingin masukan daging ayam dan sapi,” kata dia.
Kambing
Kepala Dinas Pertanian, Pangan, Kelautran dan Perikanan (DP2KP) Bantul, Pulung Haryadi mengatakan program IB di Bantul tahun ini menyasar 24.000 ekor sapi, meningkat dari tahun lalu sebanyak 19.000 ekor. Selain IB untuk sapi, Pemkab juga mulai menerapkan program yang sama pada kambing. “Kami targetkan sebanyak 500 ekor kambing yang akan mendapat IB. IB untuk kambing baru mulai percobaan tahun ini. Target sedikit dulu karena IB pada kambing lebih sulit dibanding sapi,” ujar Pulung.
Dia menegaskan program inseminasi buatan tersebut gratis, kecuali peternak ingin mengakses kembali setelah tersasar IB. Menurut dia, program IB lebih menguntungkan bagi petani dan mempercepat populasi sapi dan dapat menjaga kualitas sapi karena sperma yang diambil dari sapi yang berkualitas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Aksi Munajat Kubro 212 di Monas Doakan Keselamatan NKRI dan Kemenangan Palestina
Advertisement

Jelang Natal Saatnya Wisata Ziarah ke Goa Maria Tritis di Gunungkidul, Ini Rute dan Sejarahnya
Advertisement
Berita Populer
- Per 1 Desember 2023, Akses Penumpang KA Bandara YIA di Stasiun Tugu Pindah ke Sisi Barat
- 883 Ribu Kendaraan Diperkirakan Masuk Jogja di Libur Nataru, Ini Langkah Dishub DIY
- Modus Korupsi Kasir BUKP di Bantul: Tak Setorkan Angsuran Nasabah hingga Membuat Bank dalam Bank
- Berharap Wisata Jogja di Akhir Tahun Tak Terdampak Hirup Pikuk Kampanye
- Simak Daftar Caleg DPRD DIY 1 untuk Pemilu 2024
Advertisement
Advertisement