Advertisement
Antisipasi Kekeringan, Pemkab Gunungkidul Perlu Petakan Sumber Daya Air
Ilustrasi. - Reuters/Mike Hutchings
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Kekeringan yang terjadi setiap tahun di Gunungkidul membutuhkan sebuah solusi konkret untuk mengatasinya. Salah satunya dengan memetakan sumber daya air bawah tanah yang ada di Bumi Handayani.
Anggota Komisi C DPRD Gunungkidul, Arif Wibawa, menjelaskan Pemkab perlu memetakan potensi sumber daya air di zona Batur Agung. "Zona ini mulai dari Kecamatan Patuk, Gedangsari, Nglipar, Ngawen, hingga Semin," ujar politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini kepada Harian Jogja, Minggu (28/7/2019).
Advertisement
Arif menilai metode yang digunakan untuk memetakan potensi sumber daya air bawah tanah ialah geolistrik. Geolistrik merupakan suatu metode eksplorasi geofisika untuk menyelidiki keadaan bawah permukaan dengan menggunakan sifat-sifat kelistrikan batuan. Meski demikian, Pemkab Gunungkidul belum bisa melakukannya karena terganjal biaya. "Pemkab bisa menganggarkanya dalam APBD," kata dia.
Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul, Edy Basuki, menuturkan kekeringan melanda sedikitnya 471 dusun di 78 desa. Menurutnya, terdapat 134.929 jiwa yang terdampak krisis air bersih. "Sejak Juni hingga saat ini kami sudah mendistribusikan sedikitnya 644 tangki air bersih," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Redam Konflik Sosial, Polda Jatim Kirim Brimob ke Pulau Kangean
Advertisement
Wisata DEB Balkondes Karangrejo Borobudur Ditawarkan ke Eropa
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement



