Advertisement
Dalam Sebulan, Sudah 42 Tangki Air Bersih Disalurkan untuk Warga di Kulonprogo

Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO--Pemkab Kulonprogo sudah menyalurkan bantuan air bersih selama musim kemarau sebanyak 42 tangki. Bantuan air bersih masih mengandalkan pihak ketiga atau dari dana Corporate Social Responsibility (CSR).
Kasi Perlindungan Sosial Korban Bencana Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Kulonprogo, Sumiyati mengatakan, sampai 29 Juli kemarin, sudah 42 tangki bantuan air bersih diberikan pada masyarakat yang terkena dampak kekeringan. Masing-masing tangki berkapasitas 5.000 liter.
Advertisement
"Pemkab tidak menyediakan bantuan dari APBD. Kami hanya salurkan bantuan dari pihak ketiga atau dari dana CSR," ungkap Sumiyati.
Ia mengatakan, dropping air tersebut diberikan pada warga di Kecamatan Samigaluh, Girimulyo, Kalibawang, Nanggulan, dan Pengasih.
Droping dilakukan oleh tim dari Taruna Siaga Bencana (Tagana) dimulai dari 7 Juli lalu. Warga yang mengalami kekeringan dan membutuhkan bantuan air bersih selama musim kemarau bisa mengajukan dropping air ke Pemkab Kulonprogo.
"Bisa mengajukan proposal, nanti diajukan ke Bupati. Ada tembusan dari pihak desa dan kalau bisa juga dari kecamatan agar mereka juga mengetahui masalah warga," ucap Sumiyati.
Pengajuan untuk bantuan air bersih kemungkinan akan terus bertambah mengingat musim kemarau yang masih berlangsung.
Selain bantuan dari pihak ketiga yang sudah disalurkan, bantuan juga direncanakan akan datang dari pihak Pemprov DIY. Sebelumnya pun, bantuan droping air datang dari berbagai pihak seperti Polsek setempat dan Polres Kulonprogo.
Sumiyati mengatakan, dana untuk droping bisa menggunakan anggaran kedaruratan. Tahun ini anggaran kedaruratan disediakan sebanyak Rp3,6 miliar salah satunya untuk penanggulangan bencana.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kulonprogo Ariadi mengatakan saat ini, anggaran kedaruratan yang tersedia sebesar Rp1,6 miliar. Sebelumnya, anggaran kedaruratan sudah terpakai untuk penanggulangan banjir pada Maret lalu.
"Kalau untuk kekeringan di musim kemarau kami akan keluarkan apabila sudah dibutuhkan dan sudah ada status darurat," ujar Ariadi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Kementerian PKP Siapkan Rp43,6 Trilun untuk Merenovasi 2 Juta Rumah Tak Layak Huni
Advertisement

Jalur Hiking Merapi di Argobelah Klaten Kian Beragam dengan Panorama Menarik
Advertisement
Berita Populer
- Mas-mas Pelayaran Sempat Sembunyi di Mapolsek Godean Saat Digeruduk Driver Ojol
- KPU Bantul Jamin Akurasi Hasil Pemutakhiran Data Pemilih
- Kasus Mas-mas Pelayaran Godean Sleman: Massa Geram dan Merusak Mobil Polisi, Penyidik Kantongi Sejumlah Nama
- Mas-mas Pelayaran Terduga Pelaku Penganiayaan Rekan Driver Ojol Sudah Diperiksa Polisi, Ini Hasilnya
- Naik Signifikan, Leptospirosis di Bantul Capai 160 Kasus Per Juli 2025
Advertisement
Advertisement