Advertisement
Mirota Kampus Ajak Warga Sadar Kesehatan Mata

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Mirota Kampus menggelar talk show Dokter Bicara Kesehatan Mata dan Donor Kornea Mata bagi Manusia dengan pembicara Ketua Perkumpulan Penyantun Mata Tunanetra Indonesia (PPMTI) DIY/ Bank Mata Indonesia DIY Prof Suhardjo di Mirota Kampus Godean, Sleman, Sabtu (10/8/2019).
Marketing and Public Relations Officer Mirota Kampus Andreas Probo Hery Saputro mengungkapkan kegiatan ini digelar untuk mengapresiasi pelanggan setia Mirota Kampus. Ia mengungkapkan talk show semacam ini sudah merupakan agenda rutin yang digelar Mirota Kampus. "Selain itu, kegiatan ini sebagai sarana edukasi untuk mengenalkan kesehatan mata dam donor kornea mata. Agar masyarakat lebih paham donor kornea mata itu bukan hal yang menakutkan, tetapi justru bisa bermanfaat bagi orang lain ketika kita sudah meninggal," kata dia ketika ditemui di Mirota Kampus Godean, Sleman, Sabtu.
Advertisement
Selain talk show, disediakan pula fasilitas screening retinopati diabetik untuk pasien diabetes. Dalam screening ini akan dilihat fungsi penglihatan penderita diabetes sehingga bisa dilakukan tindakan yang tepat jika terjadi penurunan fungsi.
Andreas mengungkapkan kegiatan talk show mengenai kesehatan rutin digelar Mirota Kampus. Tiap gelaran, tema yang diangkat selalu berbeda-beda. "Sebelumnya kami gelar soal diabetes, kesehatan kewanitaan, dan kali ini kesehatan mata dan donor mata. Peserta cukup antusias, kami sediakan 150 kursi. Kami harap kegiatan ini jadi sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat," terang dia.
Suhardjo mengatakan donor kornea mata di Indonesia memang belum populer karena masih banyak yang takut dan menilai tabu. Ia menjelaskan orang yang mengalami kebutaan kornea akan mendapatkan penglihatan kembali bila ada orang-orang yang bersedia mendonorkan matanya ketika meninggal.
Indonesia seharusnya belajar dari Nepal. Di sana, bank mata baru berdiri sejak 1981, tetapi jumlah donor kornea sangat banyak. Dalam satu tahun bisa tersedia kornea mata sekitar 800 kornea sampai 1.000 kornea. Di Indonesia, Bank Mata berdiri sejak 1968, tetapi dalam satu tahun jumlah donor mata dari Indonesia tidak sampai 100 kornea. "Di sana [Nepal] ada tulisan yang artinya, 'Jangan bawa matamu ke surga, Tuhan tahu orang di sekitar Anda banyak yang membutuhkan'. Saya harap di Indonesia kesadaran masyarakat untuk jadi donor kornea mata semakin tinggi," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Tenggelam di Selat Bali, Ini Daftar Penumpang Kapal Tunu Pratama Jaya
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Keputusan MK Pemilu dan Pilkada Dipisah, Ini Respons KPU Sleman
- Gratis! Tol Jogja-Solo Ruas Klaten-Prambanan Resmi Dibuka Mulai Hari Ini 2 Juli 2025, Waktu Tempuh Hanya 10 Menit
- Jemaah Haji 2025 Asal Sleman: Kloter 65 SOC Pertama Datang di Bumi Sembada
- Pemulangan Jenazah Mahasiswa KKN-PPM UGM Korban Kapal Tenggelam Menunggu Pihak Keluarga
- Program Rumat Sampah dari Rumah Mampu Atasi Masalah Sampah di Purwokinanti Jogja
Advertisement
Advertisement