Advertisement

Pimpinan Proyek Pembangunan Balai Desa Baleharjo Jadi Buron

David Kurniawan
Selasa, 01 Oktober 2019 - 23:27 WIB
Yudhi Kusdiyanto
Pimpinan Proyek Pembangunan Balai Desa Baleharjo Jadi Buron Ilustrasi korupsi - JIBI

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL–Tim penyidik Pidana Khusus Kejaksaan Negeri (Kejari) Wonosari terus mengembangkan kasus dugaan korupsi pembangunan Balai Desa Baleharjo, Kecamatan Wonosari. Setelah menetapkan Kades Baleharjo Agus Setyawan sebagai tersangka, tim menetapkan pimpinan proyek berinisial FJ dalam daftar pencarian orang (DPO) alias buron.

Kepala Seksi Intel Kejari Gunungkidul, Abdul Syukur, mengatakan penetapan DPO terhadap FJ sudah dilakukan pekan lalu. Penetapan ini dilakukan karena yang bersangkutan tidak memenuhi panggilan dari penyidik. “Dia [FJ] jadi saksi kunci karena berlaku sebagai pimpinan proyek terkait dengan pengerjaan pembangunan balai desa,” katanya kepada wartawan, Selasa (1/10/2019).

Advertisement

Penyidik berusaha mencari keberadaan FJ di wilayah Gunungkidul hingga Kota Jogja. Namun pencarian belum membuahkan hasil. “Berhubung tidak ketemu, maka kami masukkan dalam daftar pencarian orang,” katanya.

Dengan status sebagai DPO maka proses pencarian lebih mudah. Selain melibatkan tim kejaksaan di seluruh wilayah Indonesia, pencarian juga menggandeng aparat kepolisian. “Harapannya bisa segera ketemu sehingga kepastian kasus bisa didapatkan,” katanya.

Kepala Seksi Pidana Khusus Kejari Gunungkidul, M. Darojat, mengatakan jajarannya terus mengembangkan penyidikan kasus terkait dengan dugaan korupsi pembangunan balai desa di Desa Baleharjo. Hingga saat ini penyidik sudah memeriksa sejumlah saksi termasuk menetapkan Kades Baleharjo sebagai tersangka. “Masih terus kami dalami,” katanya.

Berdasarkan hasil audit dari Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) DIY, pembangunan Balai Desa Baleharjo berpotensi merugikan keuangan negara Rp350 juta. “Masih dikembangkan dan potensi bertambahnya tersangka sangat mungkin karena sangat bergantung dengan pemeriksaan saksi-saksi di lapangan,” katanya. Untuk pengungkapan penyidik memanggil 38 saksi guna memperjelas bagaimana awal mula kasus ini muncul.

Kepala Desa Baleharjo, Agus Setyawan, mengaku pasrah dengan status penetapan tersangka yang disangkakan kepada dirinya. Agus mengaku akan mengikuti proses hukum yang ada di Kejari Gunungkidul. “Pasrah dan mengalir saja,” katanya, beberapa waktu lalu.

Menurutnya, penetapan tersangka seharusnya tidak hanya dilakukan terhadap dirinya lantaran ada sedikitnya empat orang yang ikut terlibat di dalam pembangunan. “Ya semua harus diusut karena ada pelaku lain yang seharusnya juga menjadi tersangka,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Patahan Pemicu Gempa Membentang dari Jawa Tengah hingga Jawa Timur, BRIN: Di Dekat Kota-Kota Besar

News
| Kamis, 28 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement