Advertisement

Promo November

Cemas dengan Crosshijaber, Kemenag Sleman Kumpulkan Takmir Masjid

Fahmi Ahmad Burhan
Senin, 14 Oktober 2019 - 18:17 WIB
Budi Cahyana
Cemas dengan Crosshijaber, Kemenag Sleman Kumpulkan Takmir Masjid Ilustrasi - Instagram

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Sleman waspadai munculnya crosshijaber yang membuat geger jagat media sosial. Tiap penyuluh di masjid-masjid diminta mengantisipasi fenomena ini.

Kepala Kantor Kemenag Sleman Sa'ban Nuroni mengatakan crosshijaber atau laki-laki berpakaian hijab, cadar seperti perempuan, lalu terkadang masuk ke kamar mandi perempuan di masjid merupakan fenomena baru yang tak terduga. Ini fenomena baru. Jadi kami kaji, motivasinya apa, latar belakangnya apa, siapa yang lakukan itu, katanya, Senin (14/10/2019).

Advertisement

Ia mengaku segera mengumpulkan penyuluh dan takmir masjid di tiap kecamatan. Menurutnya, crosshijaber meresahkan perempuan.

Munculnya crosshijaber ramai diperbincangkan di media sosial. Bahkan crosshijaber sempat mempunyai komunitas baik di Facebook maupun Instagram. Terpampang berbagai postingan pria menggunakan hijab, terkadang lengkap dengan cadar, dan masuk ke kamar mandi perempuan.

Jelas hukumnya itu sudah masuk pada penipuan identitas. Itu ada motivasi yang perlu dikaji. Kami antisipasi dan memberi informasi pada seluruh takmir mesjid,” kata Sa'ban.

Sosiolog Universitas Gadjah Mada (UGM), Sunyoto Usman menduga kebanyakan crosshijaber merupakan orang-orang yang sedang mencari sensasi yang berbeda. Mereka sudah jenuh dengan suasana lingkungan mereka, maka cari suasana yang baru. Itu bisa dikatakan sebagai penyimpangan sosial karena bertentangan dengan nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku umum di masyarakat, ujarnya pada Senin.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

KPK Sebut OTT di Bengkulu Terkait Pungutan Pendanaan Pilkada

News
| Minggu, 24 November 2024, 14:07 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement