Advertisement

Masyarakat Tetap Diminta Waspadai Ancaman Banjir Lahar

Fahmi Ahmad Burhan
Minggu, 10 November 2019 - 22:07 WIB
Budi Cahyana
Masyarakat Tetap Diminta Waspadai Ancaman Banjir Lahar Ilustrasi - Harian Jogja/Desi Suryanto

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Gunung Merapi meluncurkan awan panas sepanjang dua kilometer yang mengarah ke hulu Sungai Gendol, Sleman, Sabtu (9/11/2019) pagi kemarin. Masyarakat yang beraktivitas di aliran sungai diminta waspada terhadap banjir lahar.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman, Makwan mengatakan potensi banjir lahar di hulu Sungai Gendol sejauh ini masih tergolong kecil. "Tetapi masyarakat yang beraktivitas di alur sungai tetap kami minta agar selalu waspada. Paling berisiko itu penambang di sepanjang aliran sungai," ucap dia, Minggu (10/11/2019).

Advertisement

Beberapa hari ke depan, kata dia, kawasan hulu Sungai Gendol akan lebih sering diguyur hujan. Material hasil lontaran aktivitas Gunung Merapi bisa saja terbawa hujan dan mengarah ke aliran sungai yang berhulu di Merapi, tetapi tidak akan meluncur jauh.

"Material di Merapi sekarang sudah habis ditambang, membuat di aliran sungai terdapat palung yang dalam. Saat terjadi banjir lahar hujan, material vulkanik akan mengisi bekas galian tambang terlebih dahulu. Hal itu membuat lahar hujan diprediksi tidak akan sampai ke daerah bawah,” ujar dia. 

Makwan mengatakan BPBD Sleman tetap mengantisipasi berbagai kemungkinan adanya banjir lahar di hulu sungai. Antisipasi yang dilakukan salah satunya dengan melakukan pengecekan early warning system (EWS).

"EWS dipasang untuk pemberitahuan bahaya bagi permukiman yang dekat dengan aliran sungai. Jumlahnya sekitar 20 unit termasuk EWS untuk awan panas," kata Makwan.

Selain itu, di beberapa sungai kini sudah ada sabodam untuk menahan laju air. Belum lagi masih ditambah dengan 400-an beronjong yang siap dipasang untuk menanggulangi banjir lahar.

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta Hanik Humaida mengatakan letusan yang terjadi terekam di seismograf dengan amplitudo 65 milimeter dan durasi 160 detik. Awan panas letusan meluncur sampai sejauh dua kilometer mengarah ke hulu Sungai Gendol, Sleman.

Adapun kolom asap letusan tingginya mencapai 1.500 meter dari puncak Merapi dengan condong ke arah barat. "Hujan abu sempat dilaporkan terjadi di sekitar Gunung Merapi dengan arah dominasi ke barat sejauh 15 kilometer dari puncak. Wilayah yang terdampak hujan abu dilaporkan terjadi di Wonolelo, Sawangan [Magelang, Jawa Tengah] dan Tlogolele, Selo (Boyolali, Jawa Tengah)," ujar Hanik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Dipimpin Nana Sudjana, Ini Sederet Penghargaan Yang Diterima Pemprov Jateng

News
| Kamis, 25 April 2024, 17:17 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement