Sudah Diniatkan dari Rumah, Begini Kronologi Siswa Bacok Guru di Bantul
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL-- Kasus pembacokan yang dilakukan CB, 16, warga Kulonprogo terhadap gurunya Wening Pamuji Asih, 35 yang awalnya ditangani Polsek Srandakan dilimpahkan ke Polres Bantul bagian Unit Perlindunan Anak (UPPA).
"Karena tersangka masih dibawah umur, usianya 16 tahun jadi penanganan oleh UPPA Polres Bantul," kata Kapolsek Srandakan, Komisaris Polisi Muryanto, Kamis (21/11/2019).
Advertisement
Tersangka CB merupakan kelas II di salah satu SMA di Kulonprogo, tempat korban mengajar.
Muryanto mengatakan tersangka sudah menyiapkan pisau dari rumah yang digunakan untuk menusuk korban. CB datang ke rumah korban dengan mengendarai sepeda motor. Sampai rumah korban, tersangka masuk melalui pintu belakang dan langsung menyerang korban.
"Saat diserang, korban dalam posisi tidur," kata Muryanto. Korban ditusuk dibagian ulu hati hingga pisau yang digunakan bengkok.
Menurut Musyanto, luka yang dialami korban cukup serius sehingga harus dirujuk ke RSUP dr. Sardjito. Pihaknya belum bisa menggali keterangan dari korban karena korban belum bisa diajak komunikasi.
Usai melakukan aksinya pelaku meninggalkan pisau dan telepon selular di lokasi kejadian, kemudian pulang meningalkan lokasi. Tidak lama setelah kejadian polisi menjemput tersangka.
Dari keterangan tersangka sementara, kata Muryanto, tersangka hanya berniat untuk melukai karena merasa sakit hati.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
KPK Sebut OTT di Bengkulu Terkait Pungutan Pendanaan Pilkada
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Semarak, Ratusan Atlet E-Sport Sleman Bertarung di Final Round E-Sport Competition Harda-Danang
- Tahun Ini Hanya Digelar Sekali, STTKD Mewisuda 691 Lulusan
- Senam Bersama dan Konser Musik Jadi Cara Heroe-Pena Gaet Suara Semua Kalangan
- Masa Tenang Pilkada 2024, Satpol PP Jogja Bidik 5.000 APK di Semua Wilayah
- InDrive Dorong Perubahan Sosial lewat Festival Film Alternativa
Advertisement
Advertisement