Advertisement
Jelang Nataru, Dinkes Awasi Makanan Kemasan di Objek Wisata
Ilustrasi pemeriksaan makanan di pasaran. - Bisnis Indonesia/Rachman
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Untuk mengantisipasi beredarnya makanan tak layak saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2020, Dinas Kesehatan (Dinkes) Gunungkidul bakal memeriksa kelayakan makanan yang dijajakan para pelaku usaha di sejumlah objek wisata.
Kepala Dinkes Gunungkidul, Dewi Irawaty, mengungkapkan jajarannya tengah menyusun mekanisme dan jadwal pemeriksaan. Ia memastikan pengawasan dilakukan menjelang masa libur Nataru, atau sekitar 20 Desember 2019. "Kami bakal menggelar inspeksi mendadak [sidak] makanan kemasan di sejumlah objek wisata pantai," kata Dewi saat dihubungi Harian Jogja, Kamis (5/12/2019).
Advertisement
Dewi menuturkan pemeriksaan makanan terutama menyasar makanan kemasan, mulai dari masa kedaluwarsa, fisik kemasan, penggunaan zat kimia berbahaya yang ada dalam makanan dan lainnya. "Tujuannnya untuk menjamin keamanan konsumen," ujarnya.
Dewi menuturkan makanan yang sehat yakni makanan yang tidak kedaluwarsa, tidak mengandung bahan tambahan pangan berbahaya, fisik makanan baik dan tidak berjamur, tidak mengandung bakteri hingga kemasan makanan harus bersih.
Selain di objek wisata, Dinkes juga bakal menggelar sidak di sejumlah toko yang tersebar di Gunungkidul. Dalam sidak yang digelar Dinkes menggandeng instansi terkait seperti Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Yogyakarta. "Kami akan melakukan pembinaan kepada pedagang jika ditemukan ada yang melanggar," ujarnya.
Ia mengimbau kepada para pelaku usaha kuliner maupun penjaja makanan kemasan di Gunungkidul untuk bisa terus meningkatkan kualitas keberbersihan dan kesehatan makanan yang dijual. Sedangkan bagi wisatawan ataupun masyarakat lainnya diimbau sigap dan teliti terhadap makanan maupun barang yang dibeli.
"Tidak kalah penting juga perilaku hidup bersih dan sehat, misalnya cuci tangan sebelum dan sesudah makan, menyimpan makanan dengan benar agar terhindar dari lalat, kecoa dan lainnya, serta tidak mengonsumsi makanan yang sudah terlalu lama disimpan," kata Dewi.
Dewi berharap dengan mengonsumsi makanan yang sehat dan bermutu, harapannya wisatawan dan masyarakat tetap terjaga kesehatannya saat berlibur. "Sehingga kuliner di Gunungkidul semakin diminati dan pariwisata semakin maju," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
116 Santri Keracunan Makanan Katering, Polisi Turunkan INAFIS
Advertisement
Mencicipi Bakso Keju Lumer dan Bakso Jumbo Viral di Bantul
Advertisement
Berita Populer
- Revisi Perda KTR Kulonprogo Disahkan, Iklan Rokok Dilonggarkan
- DPRD DIY Dukung Becak Listrik Jadi Ikon Transportasi Jogja
- Wisatawan Pantai Gunungkidul Diminta Waspadai Rip Current
- BPBD Bantul Susun Rencana Kontingensi Tsunami 2026 sampai 2028
- Pemkab Gunungkidul Tuntaskan Normalisasi 2 Luweng Rawan Banjir
Advertisement
Advertisement



