Advertisement
Proyek Kelok 18 di Selatan DIY Bakal Melibatkan Warga Lokal

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Tinggal menunggu review desain, proyek Kelok 18 yang direncanakan menelan lebih dari Rp200 miliar segera dilelang di 2020. Kontraktor lokal DIY akan diberikan tempat untuk mengikuti lelang tender. Para pekerjanya juga akan menggunakan warga lokal setempat.
Project Officer Proyek Pembangunan Jalan Baru Jerukwudel-Baran-Duwet Juniar Perkasa mengatakan meski pun proyek pembangunan jalan model kelok dengan banyak pilar baru pertama kali dibangun di wilayah DIY, namun proses pengerjaannya dinilai standar. Menurutnya alat yang akan dipakai pun tergolong umum untuk proyek pada umumnya, hanya beberapa alat berat saja yang nantinya akan didatangkan karena kemungkinan tidak ada di DIY.
Advertisement
Oleh karena itu, ia menegaskan kontraktor lokal bisa ikut bersaing dalam tender proyek Kelok 18 yang menjadi ikon sisi selatan DIY ini. “Peralatan [yang dibutuhkan] masih terbilang standar, alat eskavator, crane, alat pancang ada semua [di DIY], mungkin nanti alat tertentu yang didatangkan, tetapi yang umum sudah tersedia. Teknologi baru tetapi alatnya umum bisa dipakai, sehingga kontraktor lokal bisa ikut bersaing,” katanya kepada Harian Jogja, Jumat (6/12/2019).
Selain itu proyek tersebut pekerjanya akan melibatkan banyak warga lokal. Hal itu sesuai dengan koordinasinya dengan Pemda DIY, bahwa keberadaan pembangunan harus memberikan dampak positif bagi warga sekitar. Warga yang dilibatkan tentu akan diklasifikasikan sesuai kemampuan, mengingat pengerjaan proyek ini butuh banyak tenaga yang mumpuni di bidang konstruksi.
Tetapi warga yang tidak memiliki kemampuan itu masih bisa diupayakan untuk dapat direktur terutama diarahkan sebagai pekerja fisik yang bisa dilakukan siapa saja.
“Melibatkan warga lokal, konstruksi ini butuh ketrampilan keahlian, kalau ada warga yang memang tidak memiliki skill konstruksi bisa diarahkan ke pekerja, tetap melibatkan warga lokal. Sehingga dampak yang pembangunan ini tidak hanya dirasakan masyarakat luar tetapi juga warga sekitar. Perputaran ekonominya terjadi di situ,” katanya.
Namun Juniar belum bisa memastikan jumlah pekerja lokal yang akan dilibatkan dalam proyek itu karena masih butuh hitungan sesuai target konstruksi setiap hari. Target pengerjaan yang nanti menjadi penentua jumlah pekerja itu baru bisa ditetapkan setelah review desain selesai.
“Bergantung pada metode dan waktu pelaksanaan dihitung semua, target per hari harus sekian kami butuh berapa alat, tenaga dan besar material, sehingga baru tahu kami butuh tenaga sekian, sekarang belum bisa [ditetapkan kebutuhan pekerjanya]. Nanti kalau desain sudah siap,” ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Begini Cara Masuk Gratis ke Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko Khusus Bulan Juli 2025
Advertisement
Berita Populer
- Ini Alasan Bupati Bantul Mewajibkan ASN Buat Biopori untuk Sampah
- Jaga Stabilitas Harga, Operasi Pasar Digelar di Pasar Argosari Wonosari Gunungkidul
- Kekurangan Siswa, SMP Ma'arif Yani Kulonprogo Resmi Ditutup, Siswanya Diminta Pindah Sekolah
- SPMB 2025, Jalur Afirmasi Tambahan Sudah Terpenuhi, Sejumlah SMA/SMK di DIY Masih Kekurangan Siswa
- Harganas Harus Mengusung Semangat Inklusif dan Kolaboratif
Advertisement
Advertisement