Advertisement
Teknologi Pengolah Sampah Piyungan Mahal, Calon Investor dari Berbagai Negara Mundur

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Gubernur DIY Sri Sultan HB X menyebut perusahaan dari beberapa negara mundur dari investasi pengelolaan Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan, kemungkinan karena mahalnya teknologi.
Namun saat ini masih ada investor yang tertarik mengelola tempat sampah tersebut dengan penggunaan teknologi yang lebih sederhana dan murah.
Advertisement
“Saya baru bicara, semoga dengan calon investor [baru] mungkin bisa. Dulu [investor] Jepang mundur, Prancis mundur, Jerman mundur,” kata Sultan di sela-sela pembahasan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) di salah satu hotel kawasan Banguntapan, Bantul, Jumat (13/12).
Sultan memperkirakan calon investor angkat kaki karena teknologi pengolahan sampah mahal. Menurut dua, sampah di Piyungan harus diolah dan menjadi industri. Tanpa cara tersebut, sampah akan terus menumpuk dan TPST Piyungan kian kewalahan mengelolanya.
“Tetapi enggak mudah untuk mencari teknologinya, karena mahal,” kata dia.
HB X mengharapkan investor baru itu bisa menanamkan modalnya dalam skema kerja sama pemerintah badan usaha (KPBU) sehingga dapat menyelesaikan persoalan Piyungan.
Tanpa investor yang punya teknologi pengolahan sampah, mau tidak mau TPST Piyungan harus diperluas.
“Semoga saja [yang baru] itu bisa kita lakukan [terealisasi] karena teknologinya lebih sederhana tetapi punya dampak signifikan,” ucapnya.
“Sekarang ada teknologi yang bisa memisahkan [sampah] sendiri, nek apa-apa kudu dipisahke [kalau berbagai jenis sampah dipisahkan tanpa melalui teknologi] kan jadi mahal. Karena kita [sebagian besar masyarakat] yang namanya sampah dicampur semua, bukan sendiri-sendiri, ini yang akhirnya biayanya mahal. Karena jadi industri nanggung [setengah-setengah], tetapi ini [dari calon investor baru] ada teknologi, [sampah] itu dimasukkan kemudian memisahkan sendiri.”
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Iran Isyaratkan Bersedia Negosiasi Nuklir Jika AS Tidak Lagi Menyerang
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Perekrutan Guru dan Tenaga Kependidikan Sekolah Rakyat Harus Sesuai Domisili
- Perpustakaan Kota Jogja Kini Buka hingga Malam Hari, Ini Jadwalnya
- Kementerian ATR/BPN Bantah Isu 2026 Tanah Tak Bersertifikat Diambil Negara, Dirjen PHPT: Itu Tidak Benar
- Libur Panjang 1 Sura, Penumpang KA Jarak Jauh di Daop 6 Jogja Melonjak 20 Persen
- Sambut Positif Putusan MK Terkait Pemisahan Pemilu Nasional dan Lokal, KPU DIY: Kurangi Beban Teknis
Advertisement
Advertisement