Advertisement
Retribusi Parangtritis Diduga Bocor, Pemkab Bantul Ternyata Sering Beri Diskon Gratis ke Wisatawan

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL-Dinas Pariwisata Bantul menganggap temuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat soal petugas Tempat Pemungutan Retribusi (TPR) Parangtritis yang meloloskan sejumlah kendaraan wisatawan tanpa membayar retribusi merupakan hal biasa.
Sebab Dinas Pariwisata Bantul memberlakukan diskon pada wisatawan tertentu yang sudah berlangganan mengunjungi objek wisata di Bantul.
Advertisement
“Kebocoran seperti meloloskan kendaraan itu merupakan kebocoran klasik yang biasa terjadi, karena ada kebijakan yang tidak memperhitungkan atau ada dispensasi,” kata Kepala Dinas Pariwisata Bantul Kwintarto Heru Prabowo, saat dimintai tanggapannya soal temuan kecerobohan petugas TPR Parangtritis oleh DPRD Bantul, Selasa (17/12/2019).
Kwintarto mengatakan tidak semua wisatawan yang masuk objek wisata ditarik retribusinya secara penuh. Bahkan tahun lalu, pihaknya mencatat ada sekitar 200.000 wisatawan yang mendapatkan diskon masuk objek wisata.
Menurut dia diskon retribusi masuk objek wisata biasa dilakukan untuk menjaga hubungan baik teruama bagi rombongan wisatawan yang sudah berlangganan berlibur ke Bantul pada momen liburan sekolah, terutama rombongan anak-anak sekolah. “Misalnya ada 20 rombongan kami dispensasi 20 persen,” ucap Kwintarto.
Ia berujar rombongan wisatawan yang sudah berlangganan bisa mendapat potongan tarif retribusi dengan terlebih dahulu mengajukan surat permohonan ke Dinas Pariwisata sebulan sebelumnya. Pihaknya akan mempertimbangkan diskon bagi wisatwan yang rombongannya banyak dan intensitas berkunjung ke Bantul sering.
“Dispensasi itu sah-sah saja untuk menjaga hubungan baik dengan wisatawna. Dalam Peraturan Bupati juga diatur soal dispensasi ini misal untuk kategori pendidikan, keagamaan dan sosual itu memungkinkan untuk dispensasi retribusi,” tegas Kwintarto.
Sebelumnya Anggota Komisi B DPRD Bantul, Arif Hariyanto mengaku menemukan petugas TPR di kawasan Pantai Parangtritis, Kretek, Bantul, bertindak ceroboh, saat sidak yang dilakukan Minggu lalu.
Pihaknya menemukan bahwa petugas sering meloloskan beberapa kendaraan yang seharusnya dipungut retribusinya. “Waktu sidak itu kita tunggu 10 menit [di TPR] ada lima bus atau travel yang masuk namum hanya dihitung tiga oleh petugas," kata dia. Ia menilai tindakan meloloskan wisatawan tanpa ditarik retribusinya merupakan bentuk kebocoran anggaran yang tidak terhitung.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Menteri PU Targetkan 66 Sekolah Rakyat Dapat Diresmikan Prabowo Juli 2025
Advertisement

Jembatan Kaca Seruni Point Perkuat Daya Tarik Wisata di Kawasan Bromo
Advertisement
Berita Populer
- Petugas BPBD Bantul Evakuasi Pekerja yang Tersengat Listrik di Banguntapan
- Belasan Peserta Seleksi PPPK Tahap II di Sleman Gugur Tanpa Lalui Seleksi Kompetensi
- Pria Paruh Baya Tersengat Listrik Saat Tengah Bekerja di Banguntapan Bantul
- Pembangunan Jalan Alternatif Sleman-Gunungkidul Segmen B Segera Dimulai, Pagu Rp73 Miliar
- Luncurkan SPPG di Tridadi Sleman, Menko Muhaimin Ungkap Efek Berantai Bagi Masyarakat
Advertisement