Advertisement

Jelang Nataru, Kuota Gas Melon di Bantul Ditambah

Ujang Hasanudin
Rabu, 18 Desember 2019 - 18:07 WIB
Arief Junianto
Jelang Nataru, Kuota Gas Melon di Bantul Ditambah Ilustrasi pembelian gas melon - .Harian Jogja

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL—Guna menjamin ketersediaan stok sekaligus menjaga stabilitas harga, Pemkab Bantul menambah kuota gas elpiji bersubsidi ukuran tiga kilogram (gas melon) selama masa libur Natal dan Tahun Baru 2020 (Nataru).

Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Bantul, Sukrisna Dwi Susanta, mengatakan kebutuhan gas melon di Bantul dalam sebulan bisa mencapai 800.000 tabung per bulan. Angka itu, diakuinya bisa mencukupi kebutuhan masyarakat Bantul.

Advertisement

Namun pada momen-momen tertentu seperti hari raya keagamaan terjadi kekurangan karena adanya peningkatan pemakaian gas. “Pertengahan bulan ini kuota elpiji tiga kilogram kami tambah sebanyak 6,6 persen dari total yang dipasok atau sekitar 52.800 tabung,” kata, Rabu (18/12/2019).

Penambahan kuota, kata mantan Camat Pundong, Bantul tersebut, sebenarnya sudah dilakukan Pemkab Bantul pada Juli lalu. Ketika itu Disdag Bantul juga mengajukan tambahan kuota tabung gas melon lantaran sempat terjadi kelangkaan jelang hari Raya Idul Adha. Alhasil, Pertamina pun ini menambah kuota sebanyak 8.760 tabung.

Selain mengajukan tambahan kuota, dinasnya juga akan menindak restoran dan industri yang beromzet lebih dari Rp100 juta namun masih menggunakan gas melon.

Soal itu, Kepala Seksi Distribusi dan Harga Kebutuhan Pokok Disdag Bantul, Zuhriyatun Nur Handayani mengatakan ulah restoran dan industri yang menggunakan tabung elpiji tiga kilogram turut andil memicu kelangkaan gas tersebut. Selain tentu saja mengurangi jatah warga miskin untuk mendapatkannya.

“Sebenarnya untuk kebutuhan masyarakat miskin kalau tepat sasaran di Bantul sudah cukup tapi terkadang masih ada penggunaan yang tidak tepat sasaran seperti untuk usaha komersil seperti misalnya restoran,” ujar Handayani.

Selain itu, dia juga mengimbau kepada pengelola pangkalan elpiji bersubsidi agar menjual kepada perorangan terlebih dahulu daripada melayani pengecer, karena harga dari pengecer bisa melebihi harga eceran tertinggi (HET) sehingga dapat membebani masyarakat. “Apalagi, kami tidak punya kewenangan untuk mengawasi pengecer secara langsung,” ucap dia.

Pangkalan Siaga

Asisten Bidang Pemerintahan Sekretariat Daerah (Setda) Bantul, Sri Ediastuti mengatakan dari hasil pendataan realisasi penyaluran elpiji berukuran tiga kilogram di Bantul sampai dengan Oktober 2019 sebanyak 8.283.500 tabung dengan rata-rata tiap bulannya lebih kurang 800.000 tabung. Penambahan kuota sebesar 6,6% atau 52.800 tabung adalah dalam rangka menghadapi Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2020.

Tidak hanya menambah kuota, “Direncanakan dari Pertamina juga akan ada pangkalan siaga sebanyak 55 pangkalan,” kata Edi.

Saat ini di Bantul terdapat 11 agen dan 1.022 pangkalan. Dari jumlah pangkalan tersebut, 55 pangkalan di antaranya siaga penuh dan siap dipasok jika sewaktu-waktu LPG 3 kilogram langka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Pemerintah Pastikan Tidak Impor Bawang Merah Meski Harga Naik

News
| Kamis, 25 April 2024, 13:57 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement